fbpx

Hadiri Ngaben Masal, Wabup Sanjaya Tekankan Ngaben Tidak Selalu Mahal

Wakil Bupati Tabanan DR. I Komang Gede Sanjaya, SE, M.M menghadiri rangkaian Upacara Ngaben Masal di Banjar Munduk Andong, Bangli Baturiti, Rabu (31/10/2018)

TABANAN, MEDIAPELANGI.com -Ngaben merupakan Upacara atau Yadnya yang besar, tentunya itu memerlukan biaya yang besar pula. Kira-kira begitulah paradigma masyarakat Hindu Bali dulu memaknai Upacara Ngaben.

Setelah maraknya digelar Upacara Ngaben Masal di Bali, khususnya di Tabanan. Membuat paradigma itu sedikit demi sedikit mulai berubah bahkan hilang. Diadakannya Ngaben masal sudah tentu akan sangat banyak mengurangi biaya yang dikeluarkan masyarakat.

Dan setiap ada perhelatan Upacara Pitra Yadnya ini di Tabanan hampir selalu mendapat dukungan Pemerintah Kabupaten Tabanan. Seperti halnya sekarang ini, Rabu (31/10/2018), Wakil Bupati Tabanan DR. I Komang Gede Sanjaya, SE, M.M menghadiri rangkaian Upacara Ngaben Masal di Banjar Munduk Andong, Bangli Baturiti.

Orang nomer dua di Tabanan tersebut juga didampingi oleh salah satu anggota DPRD Tabanan, Sekcam Baturiti, Perbekel dan Tokoh Adat setempat.

“Akan lebih untung kita melakukan ngaben bersama ini. Dengan uang 9 juta sudah bisa ngaben, bayangkan dulu kalau tidak punya uang yg banyak kita tidak bisa ngaben”, hal itulah yang ditekankan oleh Orang nomer satu di Tabanan itu saat memberikan sambutan di lokasi Upacara (Balai Banjar Munduk Andong).

“Jadi paradigma masyarakat sekarang sudah bisa kita pangkas. Dan sekarang Ngaben masal sudah menjadi trend di Masyarakat Tabanan”, imbuh Sanjaya.

Beliau  juga berpesan agar tetap menjaga persatuan dan selalu bersinergi dengan Pemerintah di dalam ngewangun Karya (membangun). Karena diterangkannya bahwa pembangunan di masyarakat tidak lepas dari peran serta Pemerintah di dalamnya.“Ngiring jaga persatuan, adat, budaya dan agama kita” sambungnya.

Sebelumnya panitia Karya I Komang Sumawan mengatakan Ngaben masal atau Ngaben bersama ini diikuti oleh 30 Sawa (Arwah) dan 8 Ngelungah. Masing-masing sawa dikenai biaya Rp. 9 Juta Rupiah dan Ngelungah Rp. 500 Ribu. Dituturkannya juga bahwa masyarakat Munduk Andong dikenai patus (iuran) sebesar Rp. 250 ribu.(rls)

 

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.