DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra menerima audensi Badan Narkotika Nasional Pusat yang langsung dipimpin Kepala BNN Komjen. Pol. Drs. Heru Winarko,SH diruang kerjanya, Rabu (14/11/2018).
Pada kesempatan itu, Heru Winarko menyampaikan rencana BNN membangun kerjasama dengan Pemprov Bali terkait pengamanan peredaran narkoba di Bali baik lewat jalur udara, darat, maupun pelabuhan, mengingat Bali sebagai daerah pariwisata sangat rentan terhadap peredaran narkoba.
“Bali sebagai daerah tujuan wisata sangat rentan peredaran narkoba, kondisi sudah mulai tidak nyaman, terbukti dengan adanya geng-geng motor yang berbuat anarkis, ini perlu kita pikirkan lebih jauh. Sebagai tindakan preventif kita akan bangun pengamanan semua jalur masuk Bali,” ujarnya seraya merinci kerjasama yang akan digelar berupa pembangunan gate yang dilengkapi alat-alat deteksi khusus narkoba, yang juga akan melibatkan instansi-instansi terkait seperti ASDP, Pelindo, Bea Cukai, bahkan Satpol PP.
Tak hanya jalur transportasi yang ditenggarai sebagai jalur masuk peredaran narkoba, BNN menurutnya juga akan menjalin kerjasama dengan pihak Lapas terutama Lapas Kerobokan yang juga ditenggarai menjadi tempat peredaran narkoba. Guna menekan peredaran narkoba di lapas, BNN akan melaksanakan sidak secara rutin dan memanfaatkan anjing pelacak K9.
Peran serta masyarakat Bali melalui sosialisasi disekolah-sekolah oleh para guru juga diharapkan bisa membantu peran BNN dalam memerangi peredaran narkoba. “Kalau BNN yang harus turun saya rasa kurang efektif, kan waktunya terbatas. Jadi saya harapkan peran guru disini untuk memberikan sosialisasi, kalau para guru kan bisa setiap saat memberikan pemahaman tentang bahaya narkoba. Kami sudah menyiapkan modulnya dari tingkat TK hingga Perguruan Tinggi,” cetusnya.
Senada dengan Kepala BNN, Gubernur Bali menyambut baik dan mengapresiasi kerjasama yang ingin dijalin. “Sejalan dengan visi-misi Nangun Sat Kerthi Loka Bali yang kami usung, didalamnya memuat menjaga alam, budaya beserta isinya. Jadi menjaga masyarakat memang harus kami laksanakan, terutama dari bahaya peredaran narkoba. Apalagi terhadap generasi muda yang menjadi masa depan bangsa, ini program prioritas Pemprov Bali,” tegas Koster seraya menjelaskan akan segera merancang rencana aksi yang melibatkan BNN guna memerangi peredaran narkoba di Bali.
Ia pun menyampaikan cara paling efektif dalam menekan peredaran narkoba di Bali yakni dengan melibatkan sekolah-sekolah dan desa adat, karena peran desa adat di Bali sangat penting. “Penyebaran narkoba tentu terus memperbaharui polanya, jadi kita juga harus menerapkan metode kekinian mengikuti jaman. Peran desa adat sebagai benteng awal di Bali sangat penting,” pungkasnya.(amb)