DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Menindaklanjuti rekomendasi Ketua DPRD Bali terkait upaya mewujudkan pariwisata yang berkualitas serta mencermati pemberitaan di media massa dan media sosial, Gubernur Bali Wayan Koster didampingi Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace), Sabtu (17/11/2018) melaksanakan Coffee Morning dengan pelaku pariwisata di kantor Gubernur Bali, Denpasar.
Pada kesempatan tersebut Gubernur Koster mengatakan jika permasalahan yang terjadi selama ini adalah adanya tindakan melanggar hukum yang dilakukan oleh beberapa toko tiongkok yang di Bali sehingga Ia meminta kepada Bupati/Walikota se-Bali untuk segera melakukan upaya-upaya penertiban secara tegas terhadap usaha akomodasi, usaha perjalanan wisata dan usaha perdagangan yang melakukan praktek uaha tidak sehat dan melanggar peraturan perundang-undangan.
“Terhadap jenis-jenis usaha yang telah terbukti melakukan pelanggaran peraturan perundang-undangan agar dilakukan tindakan penutupan usaha sesuai dengan ketentuan yang berlaku,” tegasnya.
Lebih lanjut, Koster mengajak stakeholder terkait serta pelaku pariwisata untuk bersatu demi terwujudnya pariwisata Bali yang berkualitas. Menurutnya, asosiasi pariwisata yang ada saat ini harus ikut andil agar permasalahan serupa tidak terulang lagi.
“Kita semua harus ikut andil, asosiasi yang ada sangat berperan demi terwujudnya pariwisata yang berkualitas. Saat ini, ibaratnya kita hanya mendapatkan sampahnya saja. Jadi kalau ada yang bermain, tindak tegas saja,” ujar Orang nomor Satu di Pemprov Bali tersebut.
Ditambahkan Koster, tak hanya pada toko tiongkok yang memang kebetulan saat ini bermasalah namun seluruh toko jaringan yang melanggar hukum/peraturan yang khususnya berdampak buruk terhadap kepariwisataan Bali sebagai destinasi wisata terbaik dunia.
Sementara itu, Ketua GIPI Bali I.B Agung Partha Adnyana serta ketua asosiasi pariwisata lainnya yang hadir menyambut baik ketegasan Gubernur Koster tersebut. Menurutnya, ini merupakan langkah baik guna mewujudkan pariwisata Bali yang lebih baik lagi.
lebih lanjut, Ia menjelaskan terkait penutupan beberapa perusahaan/toko tiongkok saat ini dipastikan akan berdampak pada sebagian kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) tiongkok ke Bali. Mengingat wisman tiongkok saat ini masih mendominasi. Untuk itu GIPI Bali, ASITA, HPI, PHRI, IHGMA, BPPD Bali telah mengantisipasi dengan menjalin komunikasi yang baik dan cukup inten dengan pemerintah tiongkok melalui Konjen Tiongkok yang ada di Bali.
“Bahkan direncanakan pada tanggal 1-7 Des 2018 wakil Gubernur akan memimpin langsung delegasi pariwisata Bali ke beberapa kota di china, selain mengadakan sales mission juga untuk menjelaskan tentang penertiban toko tiongkok di Bali.
Pada kesempatan tersebut hadir pula Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali A.A Gede Yuniartha Putra, pakar pemasaran Hermawan Kartajaya yang juga tim ahli gubernur Bali.(amb)