JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Sejumlah pengungsi korban banjir bandang di Lingkungan Biluk Poh, Tegalcangkring, Mendoyo, Kabupaten Jembrana, mulai terserang penyakit. Gangguan kesehatan yang paling banyak terjadi yakni penyakit kulit, batuk flu dan pilek.
Meskipun jumlah pengungsi yang sebelumnya sebanyak 52 KK, namun Selasa (25/12/2018) jumlah pengungsi banjir bandang di Lingkungan Biluk Poh, kelurahan Tegalcangkring kabupaten Jembrana mulai berkurang, yakni tinggal 22 KK.
Beberapa pengungsi memilih pulang ke rumah mereka untuk merayakan hari Raya Galungan dan Kuningan yang jatuh Rabu (26/12).
Walau jumlah pengungsi di posko pengungsian berkurang namun beberapa pengungsi yang masih bertahan sejak dua hari lalu ini mulai terserang beberapa penyakit seperti batuk pilek, hingga gatal-gatal.
Pengungsi yang mulai terserang penyakit juga telah mendapat pengobatan dan perawatan secara gratis dari petugas kesehatan yang disiapkan Dinas Kesehatan Pemkab Jembrana.
Menurut salah seorang pegungsi Gusti Biang Raka menuturkan mulai merakan gatal-gatal sejak Selasa kemarin, dimana saat digaruk gatalnya keluar air. Sementara itu menurut dr. I Gusti Agung Putu Arisanta tim medis posko pengungsian banjir bandang mengatakan, warga pengungsian mulai terserang penyakit seperti flu batuk pilek, kemudian ada juga warga yang panas, gatal-gatal dan ada yang demam serta radang tenggorokan.
Dikatakan dia sejak dua hari lalu, petugas kesehatan yang berada di pos pengungsian ini telah memeriksa sebanyak 40 sampai 50 orang pengungsi yang mengeluh sakit.
Kini tiap hari petugas kesehatan ini menerima sebanyak 15 orang pengungsi untuk mendapat perawatan medis.
Dinas Kesehatan Jembrana dan BPBD Jembrana juga menyiagakan hampir 10 ambulance di posko pengungsian untuk merujuk pengungsi jika ada yang perlu penanganan medis serius dan segara dibawa ke rumah sakit. (ka-ak)