TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Suhu politik di Tabanan menjelang Pemilu 2019 semakin memanas. Terlebih, sejak memasuki masa kampanye yang resmi ditetapkan 23 September 2018, persaingan pun cukup ketat terutama di antara kontestan pemilu legislatif (pileg).
Bahkan, tindakan-tindakan kurang terpuji dari pihak-pihak kurang bertanggung jawab terjadi, seperti perusakan alat peraga kampanye (APK), mewarnai dalam persaingan itu.
Berdasarkan pantauan mediapelangi.com di lapangan salah satu caleg Nasdem Dapil I Tabanan Kerambitan, I Gede Sudiarta mengaku kalau lima baliho yang dipasangnya telah dirusak orang tidak dikenal. Baliho tersebut terpasang di dekat Stadion Debes, utara Pasar Tabanan, perempatan menuju Lapangan Wagimin, Barat kantor Bupati dan di pertigaan Banjar Malkangin.
“Anehnya kelima baliho dirinya yang dirusak meski ada abaliho caleg lain. tetapi tidak dirusak.
Caleg lain I Ketut Nuryasa juga mengalami hal serupa. Baliho dirinya yang terpasang di Banjar Wanasara dan Malkangin ditemukan robek. “Saya tidak melihat langsung tapi ada yang memberitahukan jika baliho saya dirusak,” katanya.
“Diperkirakan perusakan terjadi sekitar pukul 03.00 Senin dini hari. Ini dilakukan secara masif, karena baliho caleg yang sama ditempat berbeda juga dirusak.
Terkait hal tersebut DPD Nasdem Tabanan akhirnya melaporkan perusakan APK dan Spanduk ke Panwascam Tabanan dipimpin Ketua DPD Partai Nasdem Tabanan I Wayan Sarjana didampingi Sekretaris DPD Partai Nasdem Tabanan I Made Putrayadi bersama dua orang caleg Partai Nasdem yang balihonya dirobek diiringi sejumlah simpatisan.
Caleg DPRD Tabanan Partai Nasdem I Gde Sudiartha, Dapil I Tabanan-Kerambitan yang balihonya dirobek menjelaskan peristiwa itu ia ketahui Senin pagi dari salah seorang kawannya. Ia diberitahu jika baliho dengan foto dirinya ada yang dalam keadaan robek. Setelah dicek ternyata ada lima baliho saya yang kondisinya sudah robek,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan I Ketur Nuryasa, caleg DPRD Kabupaten nomor 7 dari Partai Nasdem dapil I Tabanan-Kerambitan yang juga balihonya dirusak. Menurutnya bukan persoalan harga baliho yang dirusak, namun yang membuatnya kecewa akan peristiwa tersebut adalah sistem demokrasi di Tabanan yang ternyata belum dipahami dengan baik. Ia mengatakan perbedaan pilihan itu bukan lah hal yang perlu ditakuti, namun harus diterima dengan lapang dada.
Sementara itu Ketua DPD Partai Nasdem Tabanan, I Wayan Sarjana pun meminta kepada Bawaslu Tabanan agar benar-benar serius dalam menanggapi laporan pihaknya tersebut. Karena jika tidak, maka peristiwa serupa bisa saja terjadi pada partai lain sehingga dapat menimbulkan situasi yang tidak aman dan tidak kondusif di Tabanan.
Menurutnya dengan adanya pengerusakan baliho Partai Nasdem itu artinya Partai Nasdem sudah mulai diperhitungkan di Tabanan sebagai salah satu partai yang dapat bersaing dengan partai besar lainnya. “Ini berarti Partai Nasdem sudah mulai ditakuti,” tegas Sarjana.
Menanggapi dengan adanya laporan dari Partai Nasdem tersebut, Ketua Bawaslu Tabanan, I Made Rumada mengatakan bahwa akan menindaklanjuti dengan terlebih dahulu mempelajari laporan, apalah sudah lengkap atau belum, termasuk mengumpulkan alat bukti, mulai dari saksi hingga rekaman CCTV jika ada. Dan jika ada yang terbukti melakukan pengerusakan maka akan ditindak secara tegas. “Ini sebenarnya sangat disayangkan karena akan membuat proses berjalannya pemilu di Kabupaten Tabanan tidak kondusif,”ungkap Rumada.(ka)