TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Penataan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Kabupaten Tabanan dari usalan tahun ini menargetkan perbaikan jalan sepanjang 74 kilometer yang tersebar di 10 kecamatan.
Berdasarkan data yang diperoleh, kondisi jalan yang rusak berat terdapat di seluruh kecamatan yang ada. Dengan rinciannnya, kondisi rusak berat paling panjang ada di Kecamatan Selemadeg Timur yakni mencapai 37 kilometer.
Selanjutnya, terdapat di Selemadeg Barat 23 kilometer, Penebel 18 kilometer, Kediri 15 kilometer, Pupuan 12 kilometer, Marga 10 kilometer, Tabanan 5 kilometer, Kerambitan 5 kilometer, Selemadeg 5 kilometer, dan Baturiti sepanjang 3 kilometer. Selain kondisi rusak berat, jalan di Tabanan masuk dalam kategori baik 76 persen, sedang 1.5 persen dan ringan 5.81 persen.
Kondisi jalan kategori rusak berat di Kabupaten Tabanan sudah mulai berkurang. Namun, hingga saat ini dengan data per akhir tahun 2018, kondisi jalan kategori rusak berat sebanyak 15,78 persen dari panjang jalan keseluruhan 863,2 kilometer. Artinya masih ada 133 kilometer jalan yang masuk dalam kategori rusak berat.
Dan di tahun 2019, pemerintah rencananya akan melakukan perbaikan dengan target sepanjang 74 kilometer dengan menggunakan bantuan anggaran dari DAK, BKK Provinsi, BKK Badung, dan tambahan dari APBD Tabanan,”kata Sekertaris Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, dan Penataan Kawasan Pemukiman (PUPRPKP) Tabanan, I Gusti Ngurah Oka Kamasan, Rabu (23/1/2019).
Banyaknya kerusakan jalan adanya factor cuaca,lapisan pondasi bawah jalan yang belum maksimal hingga faktor tekstur tanah yang menjadikan jalan mudah bergeser,”jelasnya.
Oka Kamasan menyebutkan, kondisi jalan yang dalam kategori rusak berat masih 15,78 persen dari total jalan kewenangan kabupaten Tabanan sepanjang 863.2 kilometer.
Dikatakan idiealnya kondisi jalan yang sangat bagus harusnya menguatkan bagian pondasi bawah dengan ketebalan sekitar 50 centimeter, lapisan pondasi atas sekitar 15-20 centimeter, kemudian penguatan dan baru dilakukan pengaspalan. Hanya saja, jika mengikuti standar ideal tersebut akan memerlukan nilai yang sangat tinggi.
Dan untuk pengaspalan hotmix, dengan panjang satu kilometer membutuhkan anggaran senilai Rp 1, 6 Miliar termasuk dengan beton pengaman disampingnya. Sekarang tergantung lebar jalannya. jika yang standarnya sekitar 3.5 meter menghabiskan anggaran sekitar iu (Rp 1.6 M), dan jika lebih lebar akan lebih banyak menghabiskan anggaran.Setelah dilakukan perbaikan jalan idealnya akan mampu bertahan hingg 8-10 tahun kedepan,”ungkapnya.
Untuk perbaikan tahun 2019, diusulkan anggaran senilai Rp 151 miliar dengan target perbaikan jalan sepanjang 74 kilometer.
Dengan rincian sumber anggaran berasal dari Dana Alokasi Khusus (DAK) Pusat sebesar Rp 23 Miliar untuk perbaikan jalan sepanjang 13 kilometer, dari Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Provinsi Rp 85 Miliar dengan perbaikan jalan 44 kilometer lebih, BKK Badung Rp 38 Miliar digunakan perbaikan jalan sepanjang 16 kilometer dan dari APBD Tabanan diusulkan Rp 3.9 Miliar untuk perbaikan pengamanan badan jalan seluruhnya.”Dengan anggaran tersebut target perbaikan sepanjang 74 kilometer bisa terpenuhi,”harapnya (ka)