fbpx
BirokrasiFeaturedPemerintahanPeristiwaTabanan

Reklame Bodong Marak, Pemkab Jembrana Rugi Ratusan Juta

JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Tim gabungan dari Dinas Perijinan Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah serta Satpol Jembrana, Rabu (23/1/2019) melakukan pengecekan reklame bodong di kelurahan Gilimanuk kabupaten Jembrana.

Dari pengecekan ini petugas mendapati puluhan reklame bodong telah terpasang disepanjang jalan menuju pelabuhan Gilimanuk, serta dirumah makan dan toko ini kebanyakan adalah produk rokok dan minuman.

Lantaran bodong atau tanpa ijin, petugas kemudian memasang stiker pemberitahuan di reklame tersebut bahwa reklame yang terpasang itu tidak berijin. Berimbas pada maraknya pemasangan reklame ‘bodong’. Otomatis Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Jembrana takkan sesuai target sebesar Rp 250 juta setiap tahunya,”kata I Made Cipta Wahyudi Kabid Pajak Daerah Lainya Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah.

Baca Juga:  Isak Tangis Pecah di Lapas Tabanan: Kelompok Pendukung Keluarga Momen Haru Bikin Merinding

Dikatakan untuk itu setelah dipasang stiker pengumuman bahwa reklame tersebut bodong,petugas kemudian memberikan waktu 15 hari ke depan untuk pemilik reklame mengurus segala perijinan sebelum nantinya tindakan tegas berupa penurunan dan penyitaan papan reklame dilakukan.

Pasca melakukan pendataan dan penginformasian kepada pemilik objek pajak, pihaknya kini menunggu itikad dari para pemilik objek pajak berupa reklame dan spanduk untuk mendaftarkan dan membayarkan biaya pemasangan reklame atau spanduk.

Ditambahkan Cipta Wahyudi selama ini pemasukan asli daerah dari sektor reklame ini sebesar Rp 400 juta per tahunya.

Penertiban reklame bodong ini selain dilakukan di kelurahan Gilimanuk, Kecamatan Melaya, juga akan berlanjut ke kecamatan lainnya di kabupaten Jembrana.

Diharapkan dengan kegiatan ini akan mampu menekan kebocoran PAD yang disebabkan oleh ulah nakal oknum pemasang reklame bodong tanpa ijin. “Melihat maraknya pemasangan reklame di kabupaten Jembrana dan tidak mendapat PAD karena rata-rata mereka memasang secara liar,” ujarnya.(ka-ak)

 

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.