TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Persatuan Wartawan Tabanan ( Pewarta ) dan Solidaritas Jurnalis Bali (SJB) menggelar aksi penolakan remisi Susrama terpidana seumur hidup kasus pembunuhan Wartawan Radar Bali AA Narendra Prabangsa di Tabanan, Senin (4/2/2019).
Aksi ini dengan membawa spanduk, pamflet, selebaran, serta topeng Prabangsa, aksi yang bertujuan menguatkan penolakan terhadap remisi Susrama
Sambil berorasi dan membentangkan sepanduk dan kain berwana putih, massa aksi meminta tanda tangan dukungan dari warga Tabanan. Satu per satu warga turut membubuhkan tanda tangan serta diberikan hadiah bunga mawar merah.
Usai berorasi di perempatan Patung Wagimin, aksi dilanjutkan berjalan kaki menuju simpang Pahlawan yang sebelumnya melintasi Kantor Bupati Tabanan. Warga yang sedang berhenti saat lampu merah, turut serta membuhkan tanda tangan ke kain putih sebagai bentuk dukungan petisi penolakan terhadap remisi Susrama. Sektitar 10 menit menggelar orasi dan meminta dukungan masyarakat, Aksi kemudian bergeser menuju ke barat yakni Patung Sagung Wah.
Di patung yang merupakan ikon perjuangan rakyat Tabanan tersebut kembali berorasi. Aksi tersebut cukup menyita perhatian masyarakat, terlebih lokasi Patung Sagung Wah yang berdekatan dengan Pasar Tabanan. Pengujung pasar Tabanan pun ikut membubuhkan tanda tangan terhadap penolakan remisi Susrama.
Aksi berakhir di depan Gedung Kesenian I Ketut Maria setelah Bupati dan Wakil Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dan I Komang Gede Sanjaya ikut menandatangani petisi penolakan terhadap remisi yang diberikan kepada Susrama.
Sementara itu Ketua Pewarta Tabanan Donny Darmawan mengatakan aksi damai tersebut bertujuan untuk menguatkan penolakan terhadap remisi yang diberikan kepada Susrama. Aksi Pewarta ini adalah aksi yang keempat dilakukan Jurnalis Bali, yang pertama digelar SJB di Denpasar, kedua di Bali Utara Buleleng, Ketiga di Bali Timur Klungkung dan yang keempat di Bali Barat di Tabanan.
“Sebelum remisi itu dicabut, kami Pewarta dan rekan rekan wartawan di seluruh Bali akan terus menggelorakan penolakan terhadap resmisi Susrama,” tegas pemilik Media On Line Balitopnews ini.(mp)