fbpx

Hadiri Acara Ngusaba Pitara, Wagub Cok Ace Himbau Masyarakat Ajegkan Empat Pergub

Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menghadiri Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Ngusaba Pitara lan Padudusan Agung di Pura Dalem Semana Desa Pakraman Demayu, Ubud, Gianyar, Jumat (15/2/2019).

GIANYAR, MEDIAPELANGI.com – Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) menghadiri Karya Mamungkah, Ngenteg Linggih, Ngusaba Pitara lan Padudusan Agung di Pura Dalem Semana Desa Pakraman Demayu, Ubud, Gianyar, Jumat (15/2/2019).

Dalam sambutannya Wagub yang akran disapa Cok Ace meminta agar krama Bali selalu bersatu dan bergotong-royong dalam melaksanakan upacara ayah-ayahan di masyarakat guna meningkatkan rasa keeratan bersaudara.

Disamping itu Cok Ace juga mengingatkan krama yang hadir untuk melaksanakan Pergub Bali nomor 79 tentang menggunakan pakaian adat pada hari-hari tertentu. “Pakaian adat yang dipakai harus disesuaikan dengan pakem adat Bali, terutama pada hari rahinan,” kata tokoh Puri Ubud ini. Ia juga mengajak agar seluruh masyarakat Bali ikut meng-ajeg-kan isi Pergub Bali nomor 80 tentang aksara Bali agar terus ditingkatkan penguasaan, penulisan dan pengucapannya dalam sastra Bali dan hal ini harus diikuti oleh pengusaha yang ada di seluruh Bali.

Cok Ace juga meminta agar Pergub Bali nomor 97 diterapkan dengan meminimalisir penggunaan sampah plastik terutama sedotan plastik, tas kresek plastik dan penggunaan styrofoam. Selain itu Cok Ace juga menyampaikan Pergub Bali nomor 99 tentang penggunaan buah lokal, yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan warga lokal Bali, sehingga hasil panen yang mereka miliki akan terdistribusikan dengan jelas, sehingga akan terjadi hal yang saling menguntungkan antara petani dengan pembeli.

Sementara itu, Bendesa Adat Demayu I Ketut Swamba mengatakan Karya ini dilaksanakan pertama kali setelah 40 tahun lamanya, sebagai rasa bakti terhadap Ida Sang Hyang Widhi atas perlindungan dan kehidupan yang dianugerahkan kepada masyarakat setempat khususnya. Sebuah upacara dilaksanakan yang diawali dengan adanya ketidakharmonisan antara sekala dan niskala, sehingga perlu dibangkitkan melalui sebuah upacara sebagai sarana menyeimbangkan keadaan bhuwana agung dan bhuwana alit. Pura Dalem Desa Pakraman Demayu ini merupakan Pura Kahyangan Tiga yang diempo oleh 4 banjar. Dimana dalam melaksanakan karya ini warganya secara bergotong royong dalam menyambut karya tersebut. Pelaksanaan karya ini telah dimulai dari tanggal 11 Desember 2018 dan akan disineb pada tanggal 2 April 2019 dengan upacara abulan pitung dina karya.

Mengingat rentetan karya masih panjang maka ia berharap karya tersebut dapat berjalan dengan lancar dan dijalani dengan rukun.

Dalam kesempatan tersebut dilaksanakan upacara katuran ayaban dan tawur atau pecaruan yang dipuput oleh Ida Pedanda Griya Peling Batubulan, Ida Pedande Buda Griya Batuan, Ida Jro Gede Sukawati dan Ida Dalem Semarapura.(*amb)

 

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.