GIANYAR, MEDIAPELANGI.com – Konsep Tri Hita Karana kembali diingatkan Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok Ace) untuk tetap diselaraskan dalam mewujudkan kedamaian didunia.
Sebagai salah satu penyeimbang dalam hidup setiap manusia, mengabdi pada Tuhan adalah kewajiban yang harus dilakukan. Melakukan perbaikan pada pelinggih atau tempat pemujaan salah satu bagian terpenting agar semakin khidmat.
Hal ini disampaikan Wagub Cok Ace saat menghadiri karya Pamelaspas, Mepedagingan lan Caru Rsi Gana di Pura Bata Wangi Blahbatuh linggih Ida Bhatara Bhagawan Wiswakarna Saha linggih Ida Bhatara Rambut Sedana, Desa Blahbatuh, Gianyar, selasa (19/2/2019) bertepatan dengan rahina Purnama kesanga. Sebagai simbol karya yang disaksikan dan dihadiri Guru Wisesa, karya ini ditandai dengan penandatanganan prasasti oleh Wagub Cok Ace.
Setelah penandatanganan prasasti Wagub Cok Ace juga melakukan penanaman pohon taru kepel di pura utama mandala. “Dengan ingat kepada Hyang Pencipta menandakan kita membangun keseimbangan hidup berdampingan dengan Tuhan, Manusia dan Lingkungan, oleh sebab itu jangan pernah mengabaikan kewajiban sebagai mahluk” ungkap Cok Ace setelah melakukan persembahyangan bersama warga setempat.
Pura Bata Wangi Blahbatuh di bangun untuk mengingat jasa Ida Bhatara Bhagawan Wiswakarna Saha linggih Ida Bhatara Rambut Sedana, yang berdampingan dengan Pura Kawitan Karang Buncing.(*amb)