fbpx

Pewarta Gelar Diskusi Publik : Generasi Muda Tabanan Enggan Jadi Petani

Pewarta Gelar Diskusi Publik

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Kabupaten Tabanan yang dikenal sebagai lumbung panggannya Bali  ternyata tidak berbanding lurus dengan minat generasi muda Tabanan untuk menjadi petani, generasi muda Tabanan kini lebih memilih bekerja di sector jasa atau non pertanian lainnya.

Hal tersebut terungkap dalam diskusi yang digelar oleh Persatuan Wartawan Tabanan (Pewarta) Tabanan dengan tajuk “Posisi Tawar Pertanian dalam Wacana Sarbagita” Kamis (28/2/2019), bertempat di Gedung Kesenian I Ketut Maria Tabanan dan dibuka secara resmi oleh  Asisten I Setda Tabanan I Wayan Miarsana.

Bagi Pewarta yaitu sebuah organisasi yang terdiri kalangan wartawan media cetak dan eletronik yang ada di Tabanan melihat sektor pertanian Tabanan harus bisa didudukan sebagai sector strategis dalam pengembangan kebijakan pembangunan di empat kawasan di Bali yaitu Denpasar, Badung, Gianyar dan Tabanan (Sarbagita) sehingga kebijakan pembangunan yang ada bisa lebih berpihak pada kesejahteraan petani.

Diskusi menghadirkan empat narasumber yaitu Kepala Dinas Pertanian Tabanan yang di wakili Kabid Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura, Rektor Universitas Panji Sakti Buleleng Dr. Gede Made Metra, Budayawan Made Adnyana Ole dan AJI Denpasar Yoyo Raharyo dipandu oleh moderator Agung Kayika dari IJTI Bali.

Rektor Universitas Panji Sakti Dr. Made Gede Netra mengatakan terkait dengan wacana Sarbagita selama ini lebih dikenal sebagai urusan pengelolaan sampah terpadu dan moda tranportasi public saja, padahal wacana Sarbaita bisa menyentuh banyak hal, ucapnya.

Berikutnya Kepala Bapelitbang Kabupaten Tabanan I.B Wiratmaja memamparkan di Kabupaten Tabanan sector pertanian menyumbang sekitar 45 % dari total PDRB Tabanan, jadi sector pertanian bukan hanya padi sawah, tetapi juga perkebunan yang sebagian besar berada di wilayah Tabanan Barat, terangnya.

Sedangkan Kabid Peningkatan Produksi Tanaman Pangan dan Hortikultura Wayan Suandra banyak memaparkan tentang program pemerintah Tabanan terkait dengan pemasaran produk petani Tabanan salah satunya melalui pengelolaan situs online.

Sementara ketua BPC PHRI Tabanan I Gst Bagus Damara menekankan pentingnya membranding produk pertanian Tabanan agar menjadi menarik dan dilirik oleh pembeli dan bisa menjadi pendukung pengembangan pariwisata Bali, ungkapnya.

Diskusi berlangsung hingga tengah hari, sejumlah anggota DPRD juga hadir dan turut menyampaikan pendapat antara lain anggota DPRD Tabanan Putu Eka Nurcahyadi dan I Gusti Nyoman Omardani. (ka).

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.