TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Wakil Bupati Tabanan, I Komang Gede Sanjaya, menghadiri sekaligus mengapresiasi Upacara Pitra Yadnya (Ngaben Masal) yang digelar oleh masyarakat Desa Pekraman Kloncing, Wangaya Gede dan Desa Adat Tengkudak, Penebel, Senin (27/5/2019) sore.
Sesuai dengan paradigma masyarakat terdahulu, tidak sembarang orang bisa menggelar Upacara pengabenan untuk leluhurnya, dikarenakan biayanya yang sangat mahal. Kalau tidak bangsawan, maka hanya orang kayalah yang mampu melaksanakan hal tersebut, sehingga masyarakat yang biasa dan bahkan belum berkecukupan tidak akan mampu melaksanakannya.
“Ngaben Masal merupakan suatu terobosan untuk menanggulangi mahalnya biaya pengabenan dan merubah paradigma masyarakat terdahulu. Dengan konsep Ngaben Masal yang dilakukan dengan kekompakan dan gotong-royong, mahalnya biaya pengabenan dapat dihilangkan sehingga meringankan beban masyarakat,” jelas Wabup Sanjaya saat membacakan sambutannya.
Disamping itu, Ngaben merupakan hal yang wajib dilaksanakan oleh masyarakat Hindu di Bali, sehingga dengan adanya konsep Ngaben Masal ini, masyarakat Hindu di Bali bisa dengan mudah membayar utang kepada leluhurnya.
“Membayar utang kepada leluhur tanpa meninggalkan utang bagi kita, itulah yang Saya harapkan dari masyarakat tiang dengan pelaksanaan Ngaben Masal ini. Pemerintah akan selalu mensuppor dan selalu mendukung kegiatan Ngaben Masal yang digelar masyarakat Tabanan,” ungkap Wabup Sanjaya.
Di satu sisi, Wabup Sanjaya menegaskan bahwa pelaksanaan Ngaben Masal tidak akan pernah mengurangi makna dari Upacara Pengabenan tersebut, malah dikatakannya Ngaben Masal sudah sangat semarak dilakukan di bali khususnya di Tabanan.
“Karya Ngaben masal didasari dengan tulus ikhlas, lascarya, dipuput oleh sulinggih dan kesaksi murdaning jagat itulah yang namanya karya yang satwika, utamaning utama. Niki sampun yadnya sane pantes tanpa memberatkan pihak penyelenggara,” tegas Sanjaya.
Dijelaskan oleh Ketua Panitia Karya masing-masing penyelenggara, Ngaben Masal di Desa Pekraman Kloncing mengikutsertakan sawa (arwah) sebanyak 7 sawa dan 2 Ngelungah serta metatah 12 orang. Puncak Karya digelar pada tanggal 28 Mei 2019, dengan penghabisan kurang lebih Rp. 70 juta. Serta Ngaben Masal di Desa Adat Tengkudak, dijelaskan diikuti oleh 15 Sawa (Arwah).(rlshms)