BADUNG, MEDIAPELANGI.com – Wilayah Bali diguncang gempa bumi berkekuatan Magnitudo 5,8, Selasa (16/7/2019) pukul 08.18.35 WITA. BPBD Provinsi Bali kemudian menggandeng unsur terkait menggelar pelayanan trauma healing atau pemulihan pascagempa.
Kalaksa BPBD Bali Made Rentin menerangkan, sehari setelah gempa terjadi ia meminta Tim BPBD Provinsi Bali dan Kabupaten Badung untuk melakukan assessment dan koordinasi dengan pihak sekolah untuk pelaksanaan trauma healing pemulihan pascabencana.
“Hasil rapat disepakati pelayanan tauma healing digelar di SDN 1 Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Badung,” kata Rentin.
Dipilihnya SDN 1 Ungasan lantaran sekolah tersebut juga menjadi sasaran gempa. Selain 24 orang guru, kegiatan juga diikuti 230 siswa.
“Kenapa lima hari pascagempa baru dapat dilaksanakan, mengingat beberapa hari ini sekolah dan anak-anak diliburkan karena siswa-siswi masih mengalami ketakutan dan trauma akibat gempa,” jelasnya.
Hadir beberapa orang narasumber, di antaranya I Wayan Netra Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Badung, Mustikawati selaku Kabid PUG dan Keluarga Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P2KBP3A) Kabupaten Badung.
Kemudian Tim P2TP2A, Tim PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) Kabupaten Badung, serta PUSPA (Partisipasi Publik untuk Kesejahteraan Perempuan dan Anak) Kabupaten Badung.
Kepala Sekolah SDN 1 Ungasan, Ni Made Asri mengatakan, kegiatan ini sangat membantu siswa-siswi termasuk para guru guna menghilangkan trauma akibat gempa.
“Saya berharap BPBD dapat memberikan sosialisasi dan simulasi terkait bencana gempa bumi secara berkelanjutan, agar siswa memiliki pengetahuan tentang cara evakuasi bila terjadi bencana,” kata Made Asri. (aw)