JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Sebanyak 131 UMKM serta perajin Kabupaten Jembrana maupun UMKM kabupaten/kota se – Bali turut serta dalam Pameran Kerajinan dan Industri yang digelar Pemkab Jembrana di halaman Parkir Puspem Kantor Bupati Jembrana, Minggu (11/2019)
Pameran dibuka dengan pengguntingan pita oleh Bupati Jembrana. Turut hadir dalam pembukaan Wakil Bupati Jembrana I Made Kembang Hartawan, Ketua DPRD Jembrana I Ketut Sugiasa, Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Jembrana, Pimpinan OPD, Bank Indonesia, Dirut BPD Bali.
Acara pembukaan juga diisi launching layanan e-retribusi pasar ditandai penandatanganan surat perjanjian kerjasama antara Pemkab Jembrana dengan BPD Bali.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian Perdagangan Jembrana I Komang Agus Adinata mengatakan pelaksanaan pameran kerajinan ini bertujuan memberikan kesempatan kepada para pengerajin Jembrana sekaligus gemerasi muda Jembrana mempromosikan hasil kerajinannya melalui stand stand yang sudah disediakan.
Pameran serangkaian peringatan HUT Kota Negara ke-124 diselenggarakan juga untuk meningkatkan hubungan pengerajin Jembrana dengan daerah lain sekaligus motivasi bagi mereka dalam berinovasi produk yang dihasilkan. Ditambahkan Adinata, Pameran akan berlangsung selama sepuluh hari (11-20 Agustus 2019).
“Kita siapkan 113 stand dengan rincian pada parkir atas sebanyak 80 stand diisi 31 pengerajin/ UMKM. Sedangkan pada Areal bawah diisi 33 stand yang berasal dari tujuh pedagang makanan khas Jembrana , 12 kuliner nasional serta 14 stand pemerintah / BUMN/BUMD dan swasta lainnya,” Terang Adinata.
Sementara itu menurut Bupati Artha berharap pelaksanaan pameran kerajinan yang berlangsung selama 10 hari bisa dimanfaatkan dengan baik UKMK serta pengerajin khususnya lokal Jembrana.
Sebagai ajang promosi dan memperluas jaringan, event ini juga diharapkan mampu mengevaluasi sejauh kemajuan UKMK Jembrana. “Tentunya agar mereka mampu meningkatkan kapasitas serta daya saingnya menyongsong era globalisasi saat ini,” cetus Artha.
Terkait dengan launching e-retribusi pasar, Artha memberikan apresiasi positif. Melalui sistem ini diharapkan para pedagang mampu belajar secara langsung bagaimana mekanisme transaksi non tunai.
Ia juga berharap e-retribusi pasar ini dapat mewujudkan pengelolaan pendapatan daerah yang transparan, akuntabel serta mempermudah pedagang membayar retribusi.(*rls).