TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Kunjungan Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Eko Putro Sandjojo, di Banjar Dinas Singin, Selemadeg, Tabanan dalam rangka Pengembangan Produk Unggulan Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional (KPPN) Shiny, di 5 Kecamatan di Kabupaten Tabanan, disambut hangat Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, Kamis, (22/8/2019) siang.
Kedatangan Menteri Eko, di Kawasan Perdesaan Prioritas Nasional SHINY tersebut juga sekaligus dalam rangka penyerahan 9 item bantuan di Kecamatan Selemadeg, Selemadeg Barat dan Pupuan.
Hal itu dilakukan untuk mendorong produksi ekonomi agar memiliki nilai tambah dengan memadukan sektor hulu dan hilir, memperkuat posisi tawar terhadap pasar, tidak hanya sebagai penerima harga tetapi sebagai penentu harga serta mencegah kompetisi tidak sehat dengan menguatkan kolaborasi antar Desa.
Tiba sekitar pukul 14.00, Menteri Eko beserta rombongan disambut hangat Bupati Eka yang terlebih dahulu tiba di lokasi. Didampingi Forkompinda Tabanan, salah satunya Dandim 1619 Tabanan, Toni Sri Hartanto, salah satu Anggota DPRD Kabupaten Tabanan, I Made Dirga, beserta OPD di lingkungan Pemkab Tabanan.
Saat itu Bupati Eka mengucapkan selamat datang kepada Menteri Eko, dan mengucapkan terimakasih karena telah mengunjungi Tabanan. Bupati Eka menjelaskan bahwa Tabanan merupakan lumbung pangannnya Bali, sehingga Tabanan sangat getol membangun sektor pertanian di Tabanan. Disertai dengan alam yang mendukung, memungkinkan Tabanan dalam membangun sektor Pertanian berbasis Pariwisata. “Kami bersyukur mempunyai alam yang kaya,” ucap Bupati Eka.
Bupati Eka meyakini, dengan mengembangkan pembangunan dari pinggiran melalui tools kawasan perdesaan, maka akan mempercepat dan meningkatkan kualitas pelayanan, mempercepat dan meningkatkan kualitas pembangunan serta pemberdayaan untuk peningkatan kapasitas masyarakat. “Kami punya petani, nelayan juga ada peternak, maka dari itu kami bentuk BUMDes di Kabupaten Tabanan. Dengan tujuan bisa menampung, dan memasarkan prroduk-produk lokal yang merupakan produksi dari masyarakat Tabanan,” ungkapnya.
Bupati Eka menjelaskan sampai saat ini, dari 133 Desa di Kabupaten Tabanan, saat ini telah ada 93 BUMDes yang telah melakukakan produksi. Bumdes tersebut yang mengolah hasil dari Petani. Salah satu contoh beras merah, sekarang ada beberapa varian beras merah. Ada teh, ada untuk spa. Dan kalau diolah harganya bisa jauh lebih mahal dari beras merah biasa. Begitupun dengan olahan-olahan lainnya. “Kalau Desa sudah makmur, tentunya Kecamatan dan Kabupaten kecipratan majunya,” imbuh Bupati Eka.
Mendengar penjelasan dari Bupati Eka, Menteri Eko mengatakan sangat takjub pada pandangan pertama kepada Bupati Eka. Dikatakannya Bupati Eka memiliki energy yang luar biasa sekali. “Mungkin itu yang membuat Tabanan maju dengan cepat. Saya haturkan puji dan syukur, Saya bisa berkenalan dengan Bupati dan seluruh jajaran Pemkab Tabanan,” pungkasnya.
Menteri Eko juga mengucapkan terimakasih karena selama 5 tahun ini telah membantu dan mendukung program dari Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi. “Saya ucapkan terimakasih karena dalam 5 tahun ini telah mengelola dana desanya dengan baik. Saya yakin Tabanan dengan alamnya yang sangat bagus, dibawah kepemimpinan Bupati eka akan mengembangkan Pertanian dan Desa Wisata di Tabanan,” jelas Menteri Eko.
Menteri Eko juga berpesan didalam membangun kawasan Pertanian berbasis Pariwisata harus memiliki sebuah inovasi dan terobosan-terobosan baru. Seperti yang dilakukan oleh desa-desa yang telah sukses memadukan sektor Pertanian dengan Pariwisata. “Saya yakin Tabanan bisa lebih maju, sehingga ada Desa maju baru di Tabanan. Pariwisata memang paling cepet mendapatkan pendapatan bagi Desa,” ungkapnya.
Disinggungnya lagi, dalam mempercepat pertumbuhan pertanian berbasis pariwisata, maka hal terpenting dikatakannya adalah kawasan yang kita bangun bebas dari sampah plastik.
“Kalau bisa Ibu buat Perda melarang sampah plestik. Tanpa komitmen dari kita, maka akan sulit pariwisata kita berkembang. Jangan sampai karena sampah plastik, kita diboikot oleh negara negara lain,” imbuh Menteri Eko.
Usai memberikan sambutan, Menteri Eko dan Bupati Eka menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perwakilan Petani di Kecamatan Selemadeg, Selemadeg Barat dan Pupuan. Saat itu, Kecamatan Selemadeg kebagian bantuan berupa sarana prasarana pasca panen pertanian, bantuan pengembangan incubator produk unggullann kawasan perdesaan, dan bantuan gudang pasca panen dan peralatan. Kecamatan Selemadeg Barat kebagian bantuan jalan, bantuan embung dan pasar kawasan perdesaan. Dan Kecamatan Pupuan mendapat bantuan pembangunan sarana dan prasarana air bersih, bantuan usaha ekonomi produktif, dan bantuan pengembangan produk unggulan. (rls)