DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Peternak ayam lokal Bali mengeluh dengan bebasnya pengiriman daging ayam beku dari Jawa ke Bali. Hal itu diungkapkan I Ketut Yahya Kurniadi selaku Ketua Pinsar Bali.
Menurutnya, meski masuknya daging itu bebas, namun pihaknya menuntut agar sesuai dengan perijinan yang berlaku yakni sesuai Pergub No. 6 Tahun 2013 tentang Pelaksanaan Kemitraan dan Perlindungan Usaha Peternakan di Propinsi Bali.
“Karena setelah dicek kualitas daging kurang bagus, seperti kurang bersih dan masih direndam dengan es, serta diangkut menggunakan mobil pick up,” tuturnya saat ditemui di Jalan Raya Tumbak Bayuh, Mengwi, Badung, beberapa hari lalu.
Ketut Kurniadi mengatakan, seharusnya daging yang baik yaitu daging ayam dikirim menggunakan mobil boks berpendingin, sehingga kualitas daging terjamin kebersihan dan kesehatannya.
Pinsar Bali juga mengeluh dengan adanya daging ayam beku yang masuk ke wilayah Bali dari Jawa, sangat berdampak bagi kelangsungan kehidupan peternak ayam lokal.
“Mengingat daging beku yang dilempar di pasaran dijual dengan harga yang relatif murah,” ucapnya.
Hal lain dikatakan oleh Ketut Kurniadi, selama ini Karantina yang standby di Pelabuhan Gilimanuk hanya mengecek surat kesehatan dari tempat asal dan surat dari Dinas Peternakan setempat.
Padahal ada satu lagi yang diperlukan yaitu NKP (Nomor Kontrol Veteriner). Dengan adanya NKP, dapat dipastikan daging tersebut layak untuk dikonsumsi.
Pihaknya berharap ke depan ada chek point di Pelabuhan Bali, di mana chek point tersebut seperti Pos Karantina namun stafnya gabungan yaitu dari Dinas Peternakan, Sat Pol PP dan Asosiasi yang khusus mengecek NKP tersebut guna memastikan kelayakan daging.(aw)