JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Enam Pelinggih Pura Puseh, Desa Banyubiru, Kecamatan Negara, Kabupten Jembrana, Bali ludes terbakar.
Peristiwa itu terjadi pada Senin (2/9/2019) sekitar pukul 15.30 Wita. Diduga, sumber api berasal dari percikan api sisa pembakaran sampah di dekat pura tersebut.
Akibat peristiwa itu, pengempon pura mengalami kerugian hampir mencapai Rp 1,3 Miliar.
Kasat Reskrim Polres Jembrana AKP Yogi Pramagita mengatakan, peristiwa itu bermula ketika ada salah seorang warga yang membakar sampah di sebelah timur Pura Puseh yang jaraknya kurang lebih 14 meter. Warga yang membakar sampah diketahui bernama Zubaedah (63) alamat Banjar Banyubiru, Kecamatan Negara, kabupten Jembrana.
Saat itu, sekitar pukul 15.00 Wita, awalnya Zubaedah mencari kayu bakar di kebun milik Rio Motor sambil membakar sampah di seputaran kebun. Lalu sekitar pukul 16.00 Wita Zubaedah meninggalkan kebun, pada saat itu api sudah dalam keadaan mati.
“Sehabis sholat ia kembali kekebun dilihat api sudah membakar bangunan pura Puseh di sebelah kebun.
Melihat kejadian tersebut selanjutnya Zubaedah menyampaikan kepada I Putu Suwirga,”kata AKP Yogi.
Dijelaskannya melihat api sudah membakar bagian atap pelinggih bangunan I Putu Suwirga bersama I Wayan Astawa mengambil kunci gerbang pura.
Sampai di dalam pura dilihat api sudah membakar atap ijuk Pelinggih Meru Tumpang Pitu dan merembet ke atap Pelinggih Gedong, Pelinggih Pepelik, Pelinggih Ulun Danu, Pelinggih Taksu dan Pelinggih Sri Sedana.
“Sembari menunggu armada damkar datang, warga mencoba memadamkan api dengan peralatan seadanya. Api berhasil baru berhasil dipadamkan pada pukul 17.45 Wita dengan bantuan empat unit mobil PMK Jembrana, satu unit mobil tangki BPBD Kabupaten Jembrana, dipimpin Kabid Linmas Pemkab Jembrana I Putu Prana Jaya. Sayangnya, akibat angin kencang, api dengan cepat melalap pelinggih lainnya. Total 6 pelinggih hangus terbakar.
Penyebab kebakaran diduga akibat adanya buruh yang membakar sisa kayu dan sampah di sebelah timur pura yang jaraknya sekitar 14 meter. Angin kencang menerbangkan percikan api sehingga mengenai atap pelinggih yang terbuat dari duk (ijuk). Kerugian akibat kejadian tersebut diperkirakan mencapai Rp 1,3 M. (ka-ak).