TABANAN, MEDIAPELANGI. com –Gelombang tinggi menyulitkan pencarian terhadap dua pemancing I Gede Ketut Artika (58) dan I Wayan Sumiarta (43) pemancing yang hilang di pantai Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan, Bali.
Hingga Selasa siang upaya pencarian terhadap korban belum juga membuahkan hasil.
Upaya pencarian korban terkendala gelombang tinggi, pencarian korban juga terkendala sulitnya medan pencarian tempat pertama kali korban dilaporkan hilang, Selasa (3/9/2019) dini hari.
Selain terkendala gelombang setinggi 3 meter, tempat kejadian hilangnya korban berada di selatan Pura Enjung Galuh, yang di bawahnya terdapat karang, “ujar Kasat Pol Air Polres Tabanan, Iptu Bagus Astawa, Selasa.
“Lokasi kejadian musibah tergolong sulit dijangkau, karena berada di tebing bebatuan. Selain itu hingga pagi ini gelombang cukup tinggi mencapai 3 meter.
Pencarian hari ini melibatkan tim SAR Bali, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tabanan, Sat Pol Air Polda Bali dan Sat Pol Air Polres Tabanan
Tim menyisir dari timur pantai Seseh sampai pantai Nyanyi, dari barat TKP dari pantai Yeh Gangga.
Karena gelombang tinggi menjadi kendala pencarian korban. Namun tim sudah lengkap untuk melakukan pencarian kedua korban, tapi terkendala gelombang tinggi menyulitkan upaya pencarian.
Tim gabungan masih menunggu air hingga surut. “Apabila air sudah mulai surut pencarian kedua korban akan di lanjutkan, “kata Bagus Astawa.
Seperti di beritakan sebelumnya dua pemancing terseret ombak laut di selatan Pura Enjung Galuh Tanah Lot, Kediri, Tabanan, Bali.
Dua korban hilang, I Gede Ketut Artika (58) alamat Banjar Batanpoh, Desa Pandak Gede Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan dan I Wayan Sumiarta (43) alamat Banjar Batanbuah, Desa Beraban Kecamatan Kediri, Kabupaten Tabanan.
Selasa (3/9/2019) dini hari korban saat memancing ada gelombang tinggi mengantam kedua korban di sebelah selatan Pura Enjung Galuh Tanah Lot, sehingga jatuh dan terseret arus dan hingga saat ini korban belum ditemukan.(ka)