DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Polresta Denpasar memproduksi film tentang kejahatan lintas negara, di mana film ini diangkat dari kisah nyata tentang kejadian perampokan bersenjata oleh oknum orang asing yang dilakukan di kawasan Jimbaran, tepatnya Ayana Resort and Spa Bali Agustus 2017 silam.
Film ini di garap selama tiga bulan terakhir, menitik beratkan pada keamanan Bali yang hampir diporak porandakan oleh oknum pemilik VISA asal Rusia dan menjadi DPO di Negara Ukraina kasus perampokan juga.
Tersangka pelaku perampokan yang dilakukan di kawasan Jimbaran, tepatnya Ayana Resort and Spa Bali Agustus 2017 silam, dengan melibatkan beberapa oknum pelaku. Kasus yang menyita perhatian publik tahun 2017 silam ini, membuat Tim Satuan Reskrim Kepolisian bekerja keras untuk mengungkap ini, yang memulai kerjasama dengan kepolisian negara asal tersangka dan Polda Bali.
Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardhana Sukawati (Cok. Ace) Rabu, (11/9/2019) di ruang kerjanya saat menerima audensi Kompol I Wayan Arta Ariawan, memberi apresiasi dan dukungan terhadap keberhasilan tim reskrim kepolisian khususnya Sat Reskrim Polresta Denpasar yang bekerjasama dengan Sat Reskrim Polda Bali, dalam mengungkap kasus perampokan yang saat ini sudah memasuki tahapan sidang.
Berbagai kasus kejahatan yang dilakukan di Bali membuat wisatawan takut untuk berkunjung di pulau seribu pura ini. Sehingga untuk ke depan perlu adanya promosi intensif oleh berbagai pihak, termasuk Kepolisian, TNI, Pecalang, Pebisnis pariwisata bahkan masyarakat sipil dalam menumbuhkan kepercayaan dunia untuk Bali.
Dengan di produksinya film layar lebar berjudul “No Mercy” yang di sutradarai Muhammad Yusuf akan melibatkan Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol I Wayan Arta Ariawan, Kapolresta Denpasar dan Kapolda Bali ini, diharapkan bagi oknum yang berniat culas untuk melakukan kejahatan di Bali agar berpikir lebih matang, karena tidak hanya kasus kecil bahkan kasus besar tingkat internasional pun dapat diungkap.(*amb)