JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Musim kemarau yang berkepanjangan membuat beberapa wilayah dikabupaten Jembrana alami krisis air bersih. Krisis air bersih yang dialami warga ini diakibatkan oleh tidak mengalirnya air PDAM ke perumahan warga.
Direktur PDAM Tirta Amertha Jati Kabupaten Jembrana Ida Bagus Kerta Negara mengakui krisis air yang dialami saat ini adanya penurunan debit air pada sumber mata air milik PDAM.
Selama ini PDAM Jembrana memanfaatkan 36 titik air bawah tanah dan dua titik air permukaan untuk menyuplai keperluan air bersih sebanyak lebih dari 24 ribu pelanggan,”ujarnya saat di temui di kantornya, Kamis (12/9/2019) siang.
Saat ini, musim kemarau sebanyak 10 persen air bawah tanah dan 70 persen air permukaan mulai surut, Sehingga berdampak langsung terhadap pelanggan PDAM,”katanya.
Guna membantu memenuhi kebutuhan air bersih di beberapa wilayah yang mengalami krisis air bersih selama musim kemarau ini, PDAM Jembrana bekerjsama dengan BPBD akan menyalurkan air bersih ke daerah krisis air bersih.
Guna menopang pasokan air bersih saat musim kemarau seperti saat ini, pada tahun depan Perusahan Air Minum Daerah (PDAM) Tirta Amertha Jati Kabupaten Jembrana akan menambah sumber mata air dari dua sumber mata air yakni dari bendungan Titab, Buleleng sebanyak 50 liter/per detik yang digunakan untuk mengaliri wilayah kecamatan melaya dan dari bendungan benel jembrana sebanyak 60 liter/detik yang akan digunakan untuk menyuplai kebutuhan air bersih di Kecamatan Negara dan Jembrana Bali.
Diharapkan dengan tambahan dua sumber mata air ini, ke depan tidak ada lagi warga terutama pelanggara PDAM yang mengalami krisis air bersih saat musim kemarau,”jelasnya. (ka)