TABANAN, MEDIAPELANGI.com – I Nengah Weda Wisnawa (39) ditemukan tewas dijurang sedalam 30 meter di Banjar Angligan, Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan, Bali, Senin (16/9/2019).
Sebelumnya korban pamit berangkat berburu membawa senapan angin. Korban merupakan warga Banjar Sambian Tengah, Desa Timpag, Kecamatan Kerambitan, Kabupaten Tabanan.
I Nengah Suandra (67) orang tua korban menuturkan, korban yang sehari-harinya berkerja di sebuah hotel di kawasan Kuta, Badung, memang punya hobi berburu dan berangkat, Senin (16/9/2019) pagi sekitar pukul 07.00 Wita.
Setelah lama ditunggu oleh keluarganya hingga sore, korban belum juga pulang dari berburu. Sempat dihubungi handphone korban tidak diangkat. Selanjutnya istri korban Nyoman Ayu Trisnawati (36) bersama ibu korban Ni Wayan Sukaniasih mencari keberadaan korban,”terangnya saat di temui di kamar jenasah BRSUD Tabanan, Senin malam.
Saat itu, istri korban menemukan sepeda motor dan senapan angin yang sering digunakan milik korban, namun korban tidak ada.
Melihat hal tersebut istri korban bersama warga sekitar mencari keberadaan korban. Merasa khawatir, keluarga dibantu masyarakat berusaha mencari keberadaan korban bersama-sama. Hingga akhirnya, salah seorang warga Banjar Munduk, Desa Timpag, I Wayan Arya Subawa (38) melihat korban dalam posisi telungkup di dalam jurang. Semua warga kemudian bersama sama mencari lokasi korban dan mengevakuasi menuju ke atas. Korban pun dievakuasi dan selanjutnya dibawa ke BRSU Tabanan.
Sementara itu Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Tabanan, I Putu Trisna Widyatmika mengatakan, awalnya laporan diterima sekitar pukul 17.00 Wita. Tim langsung berkoordinasi dengan RAPI Tabanan, setelah dipastikan, tim meluncur ke lokasi dan melakukan proses evakuasi bersama sama dengan masyarakat, serta kepolisian. “Awalnya ada laporan, korban ditemukan dalam keadaan meninggal dunia,” ujarnya.
Trisna menuturkan, karena lokasi yang cukup terjal, proses evakuasi cukup sulit. Tim harus menuju jurang sedalam kurang lebih 30 meter. Setelah di lokasi, warga dan petugas langsung membuat tandu berbahan bambu dengan alas kain untuk membawa korban ke atas.
Proses evakuasi juga melewati sungai Yeh Ho kemudian dievakuasi menuju ke arah barat atau melalui jalur Setra Desa Gadungan dengan cara digotong bersama sama. Jaraknya sekitar dua kilometer dari lokasi ditemukan hingga areal sebelah timur Setra Gadungan.Namun bersyukur setelah sampai di atas langsung dibalut dengan kantong jenazah,” tuturnya.
Selanjutnya jenasah korban langsung di evakuasi ke kamar jenasah BRSUD Tabanan untuk di lakukan identifikasi.
Kapolsek Kerambitan, Kompol I Wayan Suana mengatakan, dugaan sementara korban sempat terpleset kemudian jatuh saat sedang berada di lokasi. “Dugaan sementara terpleset, juga sempat terbentur kayu dan batu yang ada di bawah saat terjatuh. Belum jelas ia jatuh saat membidik sasarannya, atau sedang mencari sasarannya yang jatuh ke jurang,” jelasnya.
Dari pemeriksaan awal korban ditemukan ada luka di kepala bagian atas, pada dahi tengah dan pinggang luka lembab.(ka)