Tebar Vibrasi Perdamaian, Pementasan Wayang Emas dan Topeng Gajah Mada Meriahkan Festival Ulun Danu Beratan

Press Conference Festival Ulun Danu Beratan V , Selasa (22/10/2019)

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Tebarkan vibrasi perdamian Nusantara dan dunia lewat pementasan wayang emas Majapahit dan topeng Gajah Mada di pembukaan Festival Ulun Danu  Beratan V yang akan di gelar dari tanggal 24-27 Oktober 2019.

Tari wali sarat makna ini sengaja dipentaskan lantaran diyakini mampu menebarkan vibrasi perdamaian nusantara dan dunia. Selain itu, Festival Ulun danu Beratan sendiri diyakini merupakan Cakra Bhuwana (Inti Bumi).

Bupati Tabanan Ni Putu Eka Wiryastuti dihadapan sejumlah awak media mengaku awalnya mendapat wangsit. Lantas hatinya pun terketuk untuk menampilkan topeng Gajahmada dan wayang emas peninggalan Kerajaan Majapahit di Ulun Danu Festival Beratan yang digelar kelima kalinya tersebut.

“Terpancar energi luar biasa dari benda sakral itu, dan saya pun sampai tergetar. Nanti, topeng dan wayang dipagelarkan secara kolosal,” kata Bupati Eka, Selasa (22/10/2019).

Bupati Eka menyebut, sebanyak 70 topeng Gajahmada dan wayang emas Majapahit akan dipentaskan saat pembukaan direncanakan dimulai sekitar pukul 11.30 WITA. Tari sakral itu akan ditarikan di areal Taman Beji sebagai ungkapan syukur terhadap karunia Dewi Danu yang telah memberikan kesejahteraan kepada masyarakat Bali dan Indonesia, khususnya Tabanan.  “Nanti, bakal ada kejutan saat topeng dipentaskan,” imbuhnya.

Ketika ditanya soal kejutan itu, Bupati Eka enggan membeberkan apa sejatinya bentuk kejutan tersebut.

“Ya, nantilah. Kalau sekarang disampaikan, bukan kejutan dong. Kalau topeng itu, saat ini berada di Griya Beling Padang Tegal, Ubud, Gianyar,” jelasnya.

Bupati Eka berharap melalui pentas topeng Gajahmada dan wayang emas Majapahit diharapkan terpancar vibrasi positif untuk kerahayuan bumi setelah sempat seperti terkotak-kotak dalam kepentingan politik, perbedaan suku dan agama.

Sementara, Ketua Operasional DTW Ulun Danu Beratan yang juga Ketua Panitia Festival, I Wayan Mustika mengatakan, festival akan berlangsung selama empat hari dari 24 – 27 Oktober 2019. Festival akan melibatkan 2.000 seniman dari Gebog Pesatak serta se-Kabupaten Tabanan

“Kegiatan festival sebenarnya telah dimulai sejak hari ini, yang dimulai dengan lomba membuat penjor yang diikuti 20 STT Gebog Pesatak. Besok lomba membuat cane, dan juga lomba membuat lamak dengan logo Wonderfull Indonesia,” ungkapnya.

Soal anggaran, Mustika menjelaskan disupport Pemkab Tabanan sebesar Rp 1 miliar, Kementerian Pariwisata senilai Rp 400 juta serta berupa barang dan dana promosi DTW Rp100 juta.

Imbuh Mustika, pada Sabtu (26/10/2019) akan digelar lomba gebogan khas Baturiti berupa sayur dan buah, lomba kuliner vegetarian.

“Pengunjung akan disuguhi ragam makanan tradisional, seperti free tela rebus, kacang, jagung,” pungkasnya.

“Selain itu, kami juga merangkul generasi  muda untuk ambil bagian dalam festival ini, dengan menggelar aneka lomba penjor, gebogan, dari buah dan sayur dan aneka olahan kuliner,”katanya. (mp/ka)  

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.