JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali berkerjasama dengan instansi terkait, Sabtu (26/10/2019) menggelar simulasi gempa dan tsunami di Kabupaten Jembrana Bali.
Simulasi yang melibatkan warga di empat desa yang merupakan zona merah atau rawan akan musibah gempa dan tsunami.
Kepanikan akibat gempa yang berpotensi tsunami terjadi di kabupaten ujung barat pulau Bali.
Ratusan warga berlarian keluar rumah dan berusaha menyelamatkan diri ke tempat yang lebih aman.Akibat musibah gempa dan tsunami ini wargapun menjadi korban.
Semua kejadian ini merupakan bentuk simulasi penanganan bencana gempa dan tsunami yang digelar Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali yang bekerjasama dengan instansi terkait lainnya.
Kepala pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bali I Made Rentin mengatakan ada 26 desa dikabupaten Jembrana yang merupakan zona merah yang mempunyai resiko tinggi terjadinya gempa dan tsunami salah satunya Desa Delod Berawah, Yeh kuning, Air Kuning dan Desa Perancak.
“Apalagi dikabupaten Jembrana sendiri belum terdapat alat pendeteksi tsunami. Di Bali alat pendeteksi tsunami baru terpasang di 9 titik saja dari idealnya 34 titik.
Dengan diadakan simulasi gempa dan tsunami ini diharapkan semua pihak yang terlibat termasuk masyarakat bisa memahami cara menyelamatkan diri dan orang lain saat bencana terjadi sehingga bisa mengurangi resiko terjadinya korban jiwa,”katanya. (mp/ka-ak).