TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Serangkaian Karya Pengurip Gumi 2020 mendatang, Pemerintah Kabupaten Tabanan Gelar Ritual ‘Nuasen’ (memulai perencanaan Karya secara spiritual), Senin, (18/11/2019) di Pura Luhur Batukau, Penebel, Tabanan.
Ritual tersebut ditandai dengan pemasangan ‘Patok Penyengker (Tanda batas secara spiritual) oleh Wakil Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya, bersama Sulinggih serta jajaran Panitia Karya Pangurip Gumi 2020.
Sebelum melakukan ritual nuasen, Wabup Sanjaya menjelaskan dipilihnya hari ini sebagai hari baik untuk Nuasen sudah melalui kesepakatan bersama antara Pemerintah Kabupaten Tabanan beserta Panitia Karya setempat.
“Jadi kita di Pemkab Tabanan beserta panitia lokal memilih hari ini sebagai pemilihan hari baik nuasen karya. Ini artinya saat ini kita melakukan upacara karya atau menandakan upacara Pangurip Gumi di Pura Luhur Batukau ini,” jelasnya.
Lanjut Sanjaya, tentunya dalam pengambilan hari baik tersebut tidak bisa asal-asalan atau tinggal pilih secara acak. Namun hal itu dijelaskan harus melalui perencanaan yang matang dengan menggelar kordinasi dan rapat secara rutin untuk mendapatkan hari yang tepat.
“Kita selaku panitia, ingin agar pelaksanaan Karya ini yang telah kita rencanakan dari bulan april yang lalu sampai dengan 6 bulan kedepan bisa berjalan dengan lancar dan melaksanakan pertanggung jawaban dengan baik,” urai Ketua Umum Karya Pengurip Gumi tersebut.
Untuk itu, Sanjaya berharap agar apa yang nantinya menjadi tujuan bersama bisa diwujudkan. Dihimbaunya agar setiap masyarakat, baik Panitia, ASN, masyarakat dan semua pihak terkait di Tabanan ikut mensukseskan Karya Pangurip Gumi ini, sehingga Karya ini bisa sukses nantinya.
“Harapan kita di Pemkab adalah apa yang menjadi tujuan kita yaitu karena upacara ini adalah dari Pawuus Ida Betara Batukau yang bersatana di Pucak Kedaton. Harapan kita, dimana kembali dari sisi pelaksanaan, perencanaan dan pertanggungjawaban bisa berjalan sukses,” ungkapnya.
Sanjaya menambahkan, karena Karya Pengurip Gumi ini adalah bagian dari aktualisasi visi misi Pak Gubernur juga, dalam rangka nangun sad kertih loka Bali yang merupakan perluasan dari konsep Tri Hita Karana, yakni menjaga keharmonisan manusia dengan Tuhan, dengan alam dan dengan sesama manusia, ditekankannya agar masyarakat Tabanan benar-benar ikut secara tulus ikhlas mensukseskan Karya Pengurip Gumi.
“Bagaimana dalam yadnya kertih ini, wajib kita implementasikan dalam menjaga keharmonisan dan keseimbangan jagad alam ini beserta manusianya dan segala isinya secara skala dan niskala. Agar bagaiman hidup kita bisa harmonis,” imbuh Sanjaya.(mp/rls).