JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Keberadaan sumur tua di rumah warga Desa Tegal Badeng Timur, Kabupaten Jembrana Bali menjadi perhatian warga setempat, Rabu (4/12/2019).
Penyebabnya dilakukan pembongkaran lahan ini dilakukan guna mengangkat kerangka manusia yang diduga kuat merupakan korban G30S PKI, yang dulu pernah dikubur disebuah sumur tua yang kini sudah di tutup dan didirikan bangunan.
Pembongkaran lahan dan rumah milik Kadek Suryawan warga Tegal Badeng Timur, Kecamatan Negara, Kabupaten Jembrana, dilakukannya untuk mencari keberadaan sumur tua yang sudah di tutup lama yang konon menjadi tempat untuk mengubur para korban kekerasan G30S PKI.
Ketut Suara,kerabat yang juga saksi mata saat pembantian G30S PKI di Desa Tegal Badeng Timur, membenarkan jika diareal rumah Kadek Suryawan ini dulunya ada sumur yang digunakan untuk mengubur sekitar 5 sampai 7 merupakan korban G30S PKI.
Dari korban-korban pembantaian G30S PKI yang dikubur di sumur tersebut ia mengaku ada dua korban yang merupakan kerabatnya.
Setelah penggalian dilakukan hingga kedalaman 8 sampai 10 meter, barulah alat berat menemukan serpihan tulang belulang manusia yang diduga kuat merupakan korban G30S PKI.
Oleh Kadek Suryawan dan keluarganya tulang belulang manusia tersebut kemudian dikumpulkan untuk selanjutnya akan di upacarai sesuai keyakinan umat Hindu di Bali.
Kadek Suryawan dan keluarga mengaku awal mula mengetahui adanya tulang belulang manusia korban pembantian G30S PKI di sumur yang sudah ditutup dirumahnya tersebut dari kejadian janggal dan di luar nalar yang di alami keluarganya.
Bahkan beberapa hari lalu anaknya sempat kesurupan dan meminta agar sumur tua itu di gali dan tulang belulang manusia didalam sumur tersebut diangkat diupacarai dengan layak.
Kedek suryawan berharap usai tulang belulang manusia korban G30S PKI ini di upacari layaknya tradisi Hindu di Bali diharapkan tiadak ada lagi kejadian atau pun musibah yang di alami keluarganya.(mp/ka-ak).