fbpx
BulelengFeaturedPeristiwa

Lewat SMS, Perilaku Mantan Kepala Sekolah SMP ke Muridnya Akhirnya Terbongkar

BULELENG, MEDIAPELANGI.com – Kini moral bejat salah satu mantan kepala sekolah salah satu SMP di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng Bali, berinisial DNT ini terbongkar yang petunjuknya berasal dari Short Message Service (SMS).

Di luar dugaan, kejadian ini terungkap dari adanya komunikasi melalui SMS antara sejumlah muridnya saat masih menjabat sebagai kepala sekolah.

Apesnya, pesan singkat bernada rayuan diketahui oleh para orangtua siswa hingga akhirnya menuai protes.

Selanjutnya, DNT bersama pihak komite, dan orantua siswa diundang oleh Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Buleleng, Gede Darmaja untuk dimintai klarifikasi.

DNT bersama pihak komite sekolah serta sejumlah orangtua siswa mendatangi kantor Disdikpora Buleleng pada Selasa (3/12/2019) sekira pukul 14.00 WITA. Pertemuan ini digelar selama satu setengah jam tertutup dari awak media.

Baca Juga:  Baru Saja Dibangun, Balai Pewarengan di Pura Melanting Kembang Merta Roboh

Usai pertemuan, DNT bersama pihak komite sekolah kompak tidak memberikan komentar.

Demikian dengan para orangtua siswa, memilih untuk bergegas meninggalkan kantor Disdikpora Buleleng. “Ampura saya tidak bisa memberikan komentar,” singkat DNT.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Buleleng Gede Darmaja, tidak menampik jika DNT telah mengirim pesan singkat bernada rayuan kepada sejumlah siswanya, sejak seminggu belakangan ini.

Meski begitu, Disdikpora baru mengetahui hal tersebut pada Senin (2/12/2019), atau sehari setelah sang kepala sekolah pensiun. Sehingga pihaknya mencoba untuk menggali keterangan langsung dari DNT serta orangtua siswa.

“Berawal dari chating, guyonan menjadi penyebab. DNT sudah pensiun per 1 Desember kemarin,” katanya.

Terkait tuntutan dari para orangtua siswa, hanya ingin agar DNT jujur, sehingga permasalahan menjadi lebih jelas. Dari pertemuan itu, DNT akhirnya mengakui bahwa dirinya telah mengirim pesan bernada rayuan kepada sejumlah siswinya. Setelah mendapat pengakuan dari DNT, Darmaja mengklaim jika permasalahan ini sudah selesai.

“Tadi yang bersangkutan sudah jujur, dan permasalahan ini sudah selesai. Sudah damai. Dalam waktu dekat kami juga akan mendatangi sekolah tersebut, untuk meluruskan hal ini kepada seluruh siswa agar tidak menimbulkan keresahan, agar informasi ini tidak liar. Tidak terjadi apa-apa, tidak ada yang mengarah ke hal yang negatif,”

Kadis Darmaja mengimbau kepada seluruh warga sekolah, baik kepala sekolah maupun guru untuk menjaga martabat pendidikan. “Pendidikan itu adalah profesi yang mulia. Jaga martabat pendidikan, jangan sampai tercoreng,” tutupnya.(mp/ar).

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.