JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Merespon peristiwa kematian babi petugas Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana Bali, Senin (9/12/2019) mengumpulkan puluhan peternak babi di Kantor BPP Kecamatan Negara.
Hal ini dilakukan guna memberikan sosialisasi kepada peternak babi mengantisipasi merebaknya Virus African Swine Fever yang belakangan mulai merebak seperti yang terjadi di Medan Sumatera Utara.
Kegiatan ini dilakukan agar para peternak babi lebih waspada jika menemui babi peliharaanya menunjukkan gejala wabah seperti babi panas tinggi, nafas tersengal-sengal, serta warna kulit babi kebiruan,
Jika babi peliharaan sudah terjangkit wabah Virus African Swine Fever (ASF) maka akan cepat menular ke babi lainnya dan angka kematian babi akibat terserang wabah ini sangat tinggi sehingga akan membuat peternak babi merugi,”ujar Kepala Seksi Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Jembrana IGN Rai Mulyawan.
Menurutnya walau wabah Virus African Swine Fever (ASF) tidak sampai menular ke manusia dan hingga saat ini belum ditemukan di Bali, namun langkah antisipasi perlu dilakukan mengingat Bali adalah salah satu daerah sentra peternak babi,”katanya.
Dikabupaten Jembrana sesuai data dinas terkait terdapat 66 peternak babi baik skala besar maupun kecil. Dari jumlah peternak ini tercatat populasi babi yang dipelihara oleh 66 peternak ini sebanyak 1.868 ekor babi.
Beberapa peternak yang ditemui mengaku khawatir jika Virus African Swine Fever (ASF) ini masuk ke Bali.
Guna mencegah wabah ini menjangkiti babi peliharaannya, peternak babi di kabupaten Jembrana mulai memperketat kebersihan kandang babi dan rutin menyemprotkan disinvektan dua kali sehari serta rutin menginformasikan kepada dinas terkait jika menemukan babi yang sakit atau menunjukkan gejala terjangkit Virus African Swine Fever (ASF)
Guna mencegah wabah ASF masuk Bali, diharapkan pengawasan masuknya daging dan olahan dari babi baik di Bandara I Gusti Ngurah Rai dan pelabuhan seperti Gilimanuk dan Padang Bay lebih diperketat.
Selain itu diharapkan kepada semua peternak babi di Bali jika memenukan babi peliharaannya menunjukkan gejala terserang wabah ASF agar segera melaporkan ke Dinas terkait atau petugas yang ada agar segera mendapat penanganan dan tidak sampai meluas ke daerah lainnya,”harapnya. (mp/ka-ak)