Denpasar, MEDIAPELANGI.com – Keharmonisan hubungan antarumat beragama di Bali selama ini berjalan dengan baik. Hal ini dilihat dari guyubnya masyarakat Bali yang tidak memandang agama yang dianut oleh yang lain. Inilah kemudian membuat Bali terkenal akan toleransinya yang sangat tinggi dan menjadi bagian penting dari pembangunan Bali.
Demikian disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster dalam sambutannya pada Musyawarah Wilayah (Muswil) Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali Tahun 2019, di Hotel Grand Shanti, Denpasar pada Sabtu (14/12) pagi.
“Saya tidak pernah membedakan satu umat dengan umat yang lain. Itu tidak bagus, hanya akan membuat perpecahan. Saat ini Saya sebagai Gubernur malah ingin merangkul semua umat untuk ikut membangun Bali,” ungkap Gubernur Koster.
Dikatakan Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Bali ini, berbagai program telah tertuang dalam visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali”. Yakni melalui Pola Pembangunan Semesta Berencana, Menuju Bali Era Baru yang mengandung makna menjaga kesucian dan keharmonisan alam Bali beserta isinya untuk mewujudkun kehidupan krama Bali yang sejahtera dan bahagia, sekala-niskala menuju kehidupan krama dan Gumi Bali sesuai dengan prinsip Trisakti Bung Karno. Yaitu, Berdaulat secara Politik, Berdikari secara Ekonomi, dan Berkepribadian dalam Kebudayaan melalui pembangunan secara terpola, menyeluruh, terencana, terarah, dan terintegrasi dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan nilai-nilai pancasila 1 Juni 1945.
“Semua sudah jelas, prinsip Pancasila, dengan Bhinneka Tunggal Ika, sehingga keharmonisan umat manusia di Bali terjalin dengan baik selama ini karena prinsip itu dijalankan. Saya ingin, Bali menjadi daerah percontohan akan toleransinya,” tegasnya.
Pada kesempatan ini Gubernur Koster berharap Muswil dapat dijadikan media untuk saling memberi masukan dan dukungan dari berbagai sektor. Ia juga mengajak semua umat untuk menjaga persatuan dan kesatuan serta ikut mensukseskan visi “Nangun Sat Kerthi Loka Bali” demi terwujudnya masyarakat Bali yang sejahtera, bahagia sekala-niskala.
Sementara itu, Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Provinsi Bali H. Bambang Santoso dalam laporannya menyampaikan bahwa Dewan Masjid sebagai organisasi sosial keagamaan telah terbentuk secara struktural, mulai tingkat kabupaten, provinsi hingga nasional di seluruh Indonesia. Pun termasuk Provinsi Bali untuk kabupaten/kota telah terbentuk Dewan Masjid Indonesia.
Tugas utama Dewan Masjid menurutnya adalah meningkatkan fungsi masjid tidak saja sebagai pusat ibadah, tapi juga pusat pemberdayaan masyarakat sehingga tema musyawarah wilayah kali ini adalah memakmurkan dan dimakmurkan masjid.
“Ke depan masjid harus hadir memberikan solusi terhadap berbagai persoalan keumatan. Bukan sebaliknya masjid menjadi sumber masalah dan ini yang harus dihindari. Pada hari Jumat masyarakat muslim laki-laki dengan sukarela hadir di masjid tanpa selembar undangan pun dan ini sesungguhnya potensi bagi para penyuluh agama mengumandangkan suara suci dalam suasana keheningan,” ujarnya.
Lebih lanjut, upaya mendirikan masjid baru di Bali dikatakan Bambang sudah sedemikian jelas peraturannya sehingga harus mengikutinya.
“Karena aturannya sudah jelas, maka kita lebih konsentrasi untuk mempertahankan mengisi dan memakmurkan masjid yang sudah ada,” tutupnya. (mp)