TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Meski diguyur hujan deras, puluhan ribu krama Hindu yang mengiringi prosesi Melasti Karya Agung Pengurip Gumi 2020 di Pura Luhur Tanah Lot, Beraban, Kediri, Kamis (30/1/2020), tetap menunjukan antusias dan tetap bertahan meskipun hujan tiada henti-hentinya mengguyur saat prosesi pemelastian dilakukan. Seakan hujan menyucikan langkah-langkah krama yang turut serta dalam pemelastian tersebut.
Bahkan saat itu, Wakil Gubernur Bali Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias Cok Ace didampingi Sekda Kabupaten Tabanan I Gede Susila, para Asisten dan OPD terkait dilingkungan Pemkab Tabanan, yang saat itu tampak turut serta dalam prosesi pemelastian tersebut tak luput dari guyuran hujan yang datang tiada henti.
Dengan semangat ngayah, mereka tetap bertahan ngaturang bakti ngayah terhadap sesuhunan. Bahkan Kabag Humas dan Protokol Setda Kabupaten Tabanan yang saat itu ikut dalam prosesi menuturkan, meski hujan sangat deras namun tidak menyurutkan niatnya untuk ngaturang ayah. “Mungkin di tempat lain kalau kehujanan seperti itu pasti Saya sakit. Ini benar-benar kebesaran Ida Sesuhunan (Tuhan),” ucapnya, Jumat (31/1).
Tidak dipungkiri juga bahwa taksu dan kebesaran Sesuhunan (Tuhan) benar-benar terjadi saat itu, saat Bedug mulai ditabuh pertanda dimulainya prosesi pemelastian. Tidak sedikit juga krama, baik perempuan maupun laki-laki yang mengalami kerauhan. Suara teriakan, tangisan dan gerakan tarian terus-menerus muncul mrngiringi proses Pemelastian.
Iring-iringan Pemelastian sendiri tiba di Pura Luhur Tanah Lot sekitar pukul 15.30 wita, dimana sebelumnya mulai memargi dari Pura Puseh Kota Tabanan pukul 05.00 wita. Meskipun dalam prosesi pemelastian ketika mulai dari Pura Luhur Batukau sampai di Pura Tanah Lot terbilang cukup jauh, namun prosesi berjalan aman dan lancar. Pura Luhur Tanah Lot dipilih sebagai tempat Melasti karena Pura Luhur Tanah Lot adalah merupakan Pura Beji Agung Pura Luhur Batukau di Tengahing Segara (di lautan).
Setelah prosesi pemelastian di Pura Tanah Lot usai, Ida Sesuhunan beserta ribuan krama yang mengiringi kembali menuju Pura Puseh Tabanan sesuai jalur yang telah ditempuh sebelumnya. Di Pura Puseh Tabanan, Ida Sesuhunan kembali mererep sebelum melakukan perjalanan kembali menuju Pura Puseh Tengkudak, Jumat (31/1/2020), kemudian ke Pura Luhur Batukau, Sabtu (1/2/2020).(mp/rls)