TABANAN,MEDIAPELANGI.com – Sebagai upaya menyikapi yang dialami peternak babi. Pemerintah Kabupaten Tabanan,mengambil kebijakan dengan memborong 517 babi yang masih sehat.
Babi tersebut dibeli dengan harga di atas pokok industri yaitu Rp 26 ribu per kilogram. Total anggaran yang disediakan mencapai Rp 1,5 miliar. Uang itu dihimpun dari uang tunjangan beras para ASN di seluruh Tabanan.
“Dagingnya sudah dibagikan kepada ASN yang membeli di seluruh OPD Pemkab Tabanan,” ujar Bupati Tabanan, Ni Putu Eka Wiryastuti, usai aman konsumsi babi digelar di depan Kantor Bupati, Senin (17/2/2020)
Menurut Bupati Eka, Jika tak ada virus yang membunuh babi secara massal di Bali seperti saat ini, peternak mestinya panen karena Rabu 19 Pebruari ini adalah hari raya Galungan. “Kebijakan memborong babi ini untuk menyelamatkan para peternak dari kerugian akibat harganya yang anjlok,”ujar Bupati Eka.
“Jadi program ini Saya buat adalah reaksi cepat, karena kita ingin merasakan derita peternak kita yang rugi besar gara-gara suatu virus yang melanda begitu cepat. Virus ini kecepatannya begitu cepat ketimbang virus rabies. Rabies 80 persen ini 100 persen,” ungkap Bupati eka.
Hal ini dijelaskannya sebagai tindak lanjut dari rapat antisipasi yang telah dilakukan sebelumnya, yakni pada Kamis, 13 Pebruari 2020. Dalam diskusi tersebut disepakati bahwa Pemkab akan membantu meringankan beban peternak dan masyarakat Tabanan sekaligus melakukan aksi makan babi bersama sebagai bukti daging babi sangat aman untuk dikonsumsi. Terkait dana pembelian daging babi dibebankan kepada para ASN di lingkungan Pemkab Tabanan. Dana yang terkumpul kira-kira sekitar Rp 1,5 miliar.
“Anggarannya hampir Rp1,5 Miliar. Jadi ini adalah kegiatan yang sangat mengandung karma baik, disamping kita berbagi tetapi juga menabung karma baik membantu peternak di Tabanan untuk bisa tersenyum, khususnya di Hari Raya Galungan ini,” lanjut Bupati Eka.
Kedepannya, Bupati Eka harapkan kegiatan ini bisa dilakukan kapan saja, tidak menunggu virus, tidak menunggu ada penyakit dulu, kalau waktunya tepat dan rasanya bisa dilakukan, kenapa tidak dilakukan. Ditegaskannya ini murni untuk kegiatan sosial untuk seluruh masyarakat Tabanan.
Untuk itu, Bupati Eka menegaskan bukan hanya beberapa OPD. Kalau sudah menyangkut masyarakat, semua OPD harus gotong-royong dan bekerjasama. Karena menurutnya, bagaimanapun Tabanan ini adalah milik semua masyarakat Tabanan bukan milik Bupati atau pemerintah seorang, tetapi milik semua masyarakat Tabanan. saja tapi semua. Kalau misalpun selain babi ada terjangkit wabah seperti ini lagi, Ia menegaskan harus lakukan hal seperti saat ini.
“Jadi untuk kedepannya saya harapkan OPD terkait agar lebih ketat mengawasi menyebarnya virus ini. Dan kita sudah arahkan juga sampai camat hingga kepala desa, jangan sampai ada lagi bibit-bibit dari luar masuk lagi, termasuk penguburannya. Kalau ada babi yang mati jangan sampai dibuang ke sungai, kubur dalam-dalam,” imbuhnya.
Pemkab Tabanan memastikan tim kesehatan telah diterjunkan untuk memastikan kesehatan 517 babi tersebut.
“Kami sudah cek semua dan dinyatakan layak untuk dikonsumsi, nanti juga akan ada stempel dari Dinas Pertanian memastikan seluruh babi ini layak dikonsumsi,” kata Bupati Eka Wiryastuti.
Kadis Pertanian Tabanan, I Made Budana melaporkan sesuai data yang ia terima bahwa di Tabanan tercatat ada lebih dari 550 ekor babi yang mati karena terserang wabah. Dan pihaknya juga mengakui sudah melakukan langkah-langkah antisipasi sekaligus pembinaan sebagai upaya untuk menekan peredaran virus ini.
“Untuk itu kami sudah melakukan langkah langkah atau antisipasi sesuai dengan himbauan dari Pemerintah Pusat. Kita sudah bersurat ke Kecamatan kepada rekan rekan kita, khususnya puskeswan kita dan dokter dokter hewan kita yang bertugas di kecamatan untuk bersurat melakukan sosialisasi dan pembinaan pembinaan kepada peternak kita,” lapor Budana.
Dan terkait dengan antisipasi, pihaknya juga dikatakannya telah melakukan pengadaan disenfektan sesuai arahan Bupati Eka. Di tahun anggaran 2020 ini, pihaknya telah mengadakan sebanyak 36 liter, sebagai upaya antisipasi.
“Mudah mudahan bisa cair sesegara mungkin. Atas inisiatif Bupati juga kita melakukan mepatung bersama sesuai perintah Bupati dan sesuai dengan kesepakatan kita yang merupakan kebijakan dari masing masing OPD. Daging babi ini aman untuk dikonsumsi, yang penting pemasakannya benar,” pungkas Budana. (mp/ka)