TABANAN, MEDIAPELANGI. com – Pendataan aset terus gencar dilakukan Pokja Pansus VI DPRD Tabanan. Setelah sebelumnya Pokja Pansus VI mendatangi Diskoperindag untuk mencari data jumlah aset yang dikelola.
Kini Pokja Pansus VI meninjau aset milik daerah yaitu di Obyek Wisata Bedugul. Rombongan Pokja Aset Pansus VI yakni Gusti Nyoman Omardani, Gusti Komang Wastana, Wayan Eddy Nugraha Giri, Gusti Ngurah Mayun, Nyoman Suta dan Putu Yuni Widyadnyani.
Koordinator Pokja Pansus VI DPRD Tabanan I Gusti Nyoman Omardani mengungkapkan, kedatanganya untuk mengecek aset yang sampai saat ini tidak bermanfaat dan ingin mengecek terkait dengan Grand design pengelolaan aset yang ada di Bedugul.
“Secara tegas kami minta sebelum kita rancang berkaitan dengan tata ruang kawasan tepi Bedugul biar nanti kedepanya jelas,”ungkapnya, Selasa (3/3/2020).
Selain itu Pansus VI juga mengecek kontrak yang sedang berjalan ataupun akan nada rencana kontrak baru yang ingin memanfaatkan aset itu untuk usaha pihaknya minta di stop dulu perpanjangan setiap tahun sekali.
“Sambil kita akan mengkaji sebelum memanfaatkan aset yang ada. Karena sudah ada pemasaranya terkait pengembangan kawasan Bedugul. Luas aset milik pemda seluas 3,2 Hektar, dengan tegas meminta Pansus VI tidak mau ada kejadian yang sudah berjalan membangun infrastruktur dan berakhirnya mangkrak salah satu contoh pasar Ikan di Tuakilang,”ujarnya.
Sebelum kita mulai harus ada kajian yang matang. Nah kajian itu bukan menyangkut tata ruang tapi menyeluruh kedepanya pengelolaan akan seperti apa konsepnya.
Dirinya meminta kedepanya harus terintegrasi dengan masyarakat lokal. Jangan sampai dalam pengembangan kegiatan kepariwisataan yang ada tidak sampai meninggalkan masyarakat lokal. “Kita ingin masyarakat lokal ikut menikmati terhadap usaha pengembangan kawasan DTW Bedugul,”kata Politisi asal Desa Belimbing ini.
Oleh karena itu dalam pembahasan aset daerah dapat gambaran yang jelas, berkaitan dengan itu pula pihaknya juga nantinya pengelolanya siapa, bentuk pengelolaan seperti apa.
Sementara itu menurut Kepada Dinas Pariwisata Tabanan I Gede Sukanada menjelaskan, secara prinsip memberikan respon dan kesan yang sangat baik dan positif kususnya rencana kita dalam mewujudkan pariwisata yang terintegrasi di hulu dalam kawasan Bedugul melalui beberapa objek yang saling mendukung serta dengan pengelolaan manajemen yang tidak sama.
Kawasan Bedugul merupakan aset Pemerintah, Ulun Danu pesat, sebelum aset adat, Kebun Raya di kelola Pemerintah Pusat disamping lainnya,”jelasnya.
Dijelaskan rencana jangka pendek dengan grand design mengarah pada Bedugul sebagai reast are yang nantinya akan di padukan dengan kuliner dan sport tourism.
Disamping itu akan didorong paket tiket terintegrasi online yang sejalan dengan perencanaan Pemkab Tabanan dengan mengandeng perusahan daerah.(mp/ka)