
TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Pembuangan bangkai babi yang diduga mati akibat wabah masih marak terjadi di wilayah Tabanan. Empat diduga pelaku membuang bangkai babi ditangkap warga di Jalan lama Jurusan Denpasar-Gilimanuk, Banjar Pucuk, Desa Bantas, Kecamatan Selemadeg Timur, Kabupaten Tabanan Bali, Jumat (6/3/2020)
Berdasarkan informasi dihimpun, pelaku yang diduga membuang bangkai babi itu diidentifikasi bernama Gede Suberata (29) Gede Pasek Adi Gunawan (28) I Wayan Putu, (23) dan Ketut Sukra (33) keempatnya berasal dari Kabupaten Karangasem dan bekerja di Desa Sembung Gede. Keempat pelaku tersebut diamankan oleh warga sekitar pukul 19.30 Wita.
Saat itu, salah satu warga curiga dengan kendaraan pick up berwarna hitam DK 9758 FG melintas dari arah jalan raya menuju jalan lama di Banjar Pucuk, Desa Bantas.
Karena curiga dengan muatan pick up tersebut lalu di kejar. Karena dijalan lama ditutup dengan bambu, belum sempat membuang bangkai babi akhirnya kendaraan pick up tersebut putar balik. Kendaraan tersebut sempat dihentikan oleh saksi I Ketut Suetra dan I Nengah Suinda sopir terus menerobos dan hampir menabrak saksi.
Warga tambah curiga melihat goni yang dibawanya dalam kendaraan pick up, lalu dihentikan, ternyata benar di dalamnya ada bangkai satu ekor babi betina besar.
Selanjutnya pelaku sempat diamankan warga ke Balai Banjar Pucuk, sebelum keempat pelaku diserahkan ke Mapolsek Selamadeg Timur.
Kapolsek Selemadeg Timur AKP Ida Bagus Mahendra saat dikonfirmasi mengaku masih melakukan pemeriksaan terhadap keempat pelaku dan mendalami keterlibatan pelaku yang selama ini ada yang membuang bangkai babi di lokasi tersebut. Selanjutnya kasus pembuangan bangkai babi tersebut ditangani Satreskrim Polres Tabanan,”umhkapnya singkat.
Pembuangan bangkai babi sudah sering dilakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab dijalan lama Meliling-Bantas, Banjar Pucuk sejak sebulan terakhir. Saat itu warga sempat resah dengan bau bangkai. Akhirnya warga curiga ada yang sengaja membuang bangkai babi di pinggir jalan yang terbungkus karung yang sudah dipotong-potong. Atas temuan itu akhirnya warga silih berganti memantau lokasi tempat pembuangan bangkai dan memasang portal dari bambu untuk menutup akses jalan tesebut.(mp/ka)