Sambut Pilkada Serentak, Ngurah Panji Siap Hadapi Pesaing untuk Kemajuan Tabanan

Anak Agung Ngurah Panji Astika. (foto-istimewa)

TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Menghadapi Pilkada seretak di tahun ini membuat beberapa putra terbaik daerah Bali khususnya bersiap-siap bertarung di ajang  Demokrasi  lima tahunan ini. Seperti salah satunya putra terbaik Kabupaten Tabanan yang merupakan salah satu tokoh Puri Anom Tabanan,Anak Agung Ngurah Panji Astika.

Nama Anak Agung Ngurah Panji Astika akhir-akhir ini muncul sebagai balak calon bupati (bacabup) Tabanan dan memiliki bepeluang besar mendapatkan rekomendasi dari koalisi Partai Golkar dan Nasdem.

Anak Agung Ngurah Panji Astika sendiri juga telah menyatakan kesiapannya menghadapi pesaing seandainya nanti menjadi kontestan di Pilkada Tabanan 2020.

“Siap tidak siap, jika diberikan mandat harus siap segalanya, termasuk seandainya nanti menghadapi partai moncong putih di Pilkada Tabanan mendatang,” ujar,Anak Agung Ngurah Panji Astika,Selasa (2/6/2020) di Tabanan.

Dengan menggunakan strategi dan pemikiran baru Anak Agung Ngurah Panji Astika menyatakan kesiapan dalam menghadapi dominasi Partai PDIP di daerah yang tersohor dengan nama lumbung padi ini.

“Yang kekal itu hanya perubahan. Sudah beberapa periode Tabanan ini dipegang oleh partai merah. Tabanan perkembangannya sudah bagus, tetapi harus ada perubahan ke arah yang lebih baik lagi. Potensi Tabanan sangat besar tetapi tidak dikelola oleh orang yang tepat,” katanya.

Menurut dirinya,jika dikelola dengan tepat, dengan prinsip-prinsip keterbukaan, kejujuran dan niat baik dalam membangun, Tabanan akan bisa jauh lebih baik dari sekarang.

“Tabanan seharusnya bisa bersaing tidak hanya di level Bali tetapi di level nasional bahkan internasional. Karena Tabanan memiliki icon pariwisata Bali yaitu Tanah Lot dan mempunyai warisan dunia berupa terasering Jatiluwih,” ujarnya.

Dua hal nantinya menjadi amunisi visi Ngurah Panji dalam pertarungan nantinya mulai dari, budaya atau culture dan pertanian atau agriculture. Dua hal rersebut menjadi konsen karena, kekuatan Tabanan ada di dua hal tersebut.

“Jika saya mendapat kesempatan mengabdi untuk Tabanan, saya akan membangun Tabanan berdasarkan budaya dan pertanian. Apapun itu, harus berdasarkan dua hal tersebut. Mau itu industri, harus berbasis budaya dan pertanian. Insfrastruktur pun harus berbasis dua hal ini, begitu juga pariwisata. Sehingga, keseimbangan alam Tabanan bisa tetap terjaga untuk diwariskan kepada generasi selanjutnya,” tutupnya.(*mp)

 

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.