TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Beberapa tahun terakhir senam Zumba di Kabupaten Tabanan digandrungi oleh warga atau komunitas. Peminat umumnya dari kalangan wanita dan ibu rumah tangga. Perkembangannya lumayan pesat, tidak hanya diperkotaan tetapi hingga ke pelosok desa.
Dasar gerakan senam Zumba sejenis dengan olahraga Aerobik, biasanya dilakukan di tempat latihan senam dan fitness atau yang akrab disebut Gym.
Zumba pertama kali diperkenalkan oleh Alberto Beto Perez dari Colombia Amerika Latin tahun 2001 dan kini berkembang ke penjuru dunia.
Semenjak Pandemi Covid-19 sekitar Maret 2020 lalu, aktivitas Zumba di Tabanan menurun drastis. Baru setelah adanya wacana new normal geliat Zumba kembali terlihat walau dalam jumlah yang terbatas sesuai dengan protocol covid-19.
Salah satu instruktur Senam Zumba yang cukup kondang di Tabanan Ni Putu Sukma Wati (41) asal Pasekan Baleran mengatakan, dirinya aktif di Zumba sejak 4 tahun lalu, awalnya menekuni Fitness dan Aerobic sejak tahun 1997 dan tahun 1998 sudah jadi instruktur aerobic. Tahun 2003 dirinya pernah ngajar fitnese dan aerobic di kapal pesiar Star Cruise, terangnya.
Sukma menambahkan, tahun 1997 dirinya mengalami kecelakan lalu lintas dan mengalami geger otak dan hilang ingatan, waktu itu disarankan oleh dokter untuk aktif berolahraga. Dirinya kemudian mengikuti fitness dan aerobic, karena rutin berolahraga dirinya berangsur-angsur sembuh. “Saya sembuh karena olahraga”, pungkasnya.
Semenjak mengantongi sertifikat international ZIN (Zumba Instructor Network) empat tahun silam, Sukma kini rutin melatih sejumlah komunitas Zumba di sejumlah banjar di Tabanan, Denpasar, Badung dan Gianyar. Sudah ada belasan banjar yang Ia bina, akunya.
Awalnya olahraga Zumba diminati karena gerakan dan lagunya, lama-lama mereka merasakan manfaat untuk kesehatan dan kebugaran, tentu juga ada sisi rekreasi. Khusus rekreasi (hiburan) Zumba biasanya banyak digelar olah institusi atau dunia usaha saat menggelar hajatan, pungkas Sukma (*mp/kr).