DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Komandan Korem (Danrem) 163/Wira Satya Brigjen TNI Husein Sagaf menyatakan melalui kegiatan pembinaan teritorial (binter) TNI mendisiplinkan masyarakat untuk menekan meningkatnya jumlah kasus positif COVID-19 melalui transmisi lokal di wilayah Provinsi Bali.
“Sebenarnya jajaran Korem sudah melaksanakan kegiatan binter dalam menekan penyebaran COVID-19 di lingkungan masyarakat dengan wajib menerapkan protokol kesehatan. Untuk kunci keberhasilan menekan penyebaran COVID-19 adalah di masyarakat itu sendiri, sehingga dukungan dari masyarakat berpartisipasi mendisiplinkan diri dengan protokol kesehatan menjadi solusinya,” katanya saat dihubungi ANTARA di Denpasar, Minggu (21/6/2020).
Ia mengatakan berdasarkan rapat bersama Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) COVID19 Provinsi Bali, gerakan mendisiplinkan masyarakat akan segera dilaksanakan secara masif di Bali.
Untuk mendisiplinkan masyarakat, kata dia, lokasi yang diutamakan yaitu berada di sentra-sentra kegiatan yang melibatkan orang dalam jumlah banyak terutama pasar.
“Kami bersama jajaran instansi lainnya akan menyasar wilayah-wilayah berdasarkan data terbesar penyebarannya di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Buleleng dan Bangli kemudian Klungkung dan diikuti Kabupaten lainnya,” kata Danrem.
Pihaknya juga telah melakukan koordinasi dan bersinergi hingga ke jajaran Kodim dalam mendisplinkan masyarakat, khususnya wilayah-wilayah dengan jumlah transmisi lokal yang tinggi.
“Beberapa personel juga akan diturunkan, sesuai tim yang akan bekerja di lapangan. Tim terdiri atas unsur TNI, Polri, Satpol PP, pecalang, suka relawan, dan tim Gugus Tugas,” katanya.
Danren juga mengatakan bahwa Bali memiliki komunitas kekerabatan seperti Banjar, Desa Adat dan Desa Dinas beserta hukum adat, maka hal itu akan lebih memudahkan untuk mengatur dan memberi pemahaman kepada masyarakat terkait penerapan protokol kesehatan menghadapi COVID-19.
“Sebagai aparat komando kewilayahan (apkowil) maka tugas kita adalah untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam menghadapi permasalahan yang ada. Manfaatkan potensi yang ada seperti kearifan lokal di mana ada hukum adat, yang ditaati masyarakat untuk memberdayakan wilayah. Dalam hal ini apkowil bisa menjadi motivator di lapangan bekerja sama dengan instansi terkait lainnya,” demikian Husein Sagaf .(ant)