DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Pembahasan Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) oleh DPR masih menjadi kontroversi. Di Jakarta sejumlah ormas menggelar aksi menolak pembahasan RUU HIP di depan Gedung DPR RI.
Di Bali, Organisasi kemasyarakatan Patriot Garuda Nusantara (PGN) meminta pemerintah untuk membatalkan pembahasan RUU-HIP.
“Kami minta tidak ada pembahasan untuk selama-lamanya, agar tidak ada celah bagi kelompok pengusung khilafah di negeri ini untuk melakukan aksinya,” ujar Ketua Wilayah PGN Bali Daniar Trisasongko, Kamis (25/6/2020) di Denpasar.
Sikap tersebut dikeluarkan lantaran PGN Bali melihat aksi demo dilakukan kelompok-kelompok yang selama ini ditengarai anti Pancasila.
“Kami telah memperhatikan dan mencermati aksi yang dimotori oleh alumni 212, yang seolah-olah membela Pancasila dengan menolak RUU-HIP di depan gedung MPR /DPR RI adalah tidak murni alias akal-akalan belaka,” sebutnya.
Menurutnya, jika RUU-HIP ditunda pembahasannya, justru hal itu akan menjadi celah bagi kelompok-kelompok tersebut.
“Dan ini merupakan celah yang nantinya dijadikan alat propaganda serta penggiringan opini untuk mempengaruhi masyarakat supaya membenci pemerintah,” jelasnya.
Di tempat yang sama Panglima Komando PGN Wilayah Bali, Gus Yadi juga menengarai bahwa aksi yang digelar hanya sebagai kamuflase untuk merongrong pemerintahan Presiden Jokowi.
“Pada saat demo ada bahasa turunkan Jokowi, artinya, secara tidak langsung kami menganggap mereka ingin merongrong pemerintah yang saat ini dipimpin Presiden Jokowi,” ucapnya.
PGN lantas meminta kepada seluruh rakyat di daerah-daerah termasuk masyarakat yang ada di Bali untuk tidak terbujuk dan ikut mendukung aksi tersebut.
“Kami, Patriot Garuda Nusantara Bali akan siap berhadap-hadapan dengan kelompok ini bila mereka akan melakukan aksi serupa di pulau Bali,” tegasnya. (mp/aw)