TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Memasuki tahun ajaran baru SMP Negeri 6 Tabanan mengundang seluruh orang tua siswa untuk membahas Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang bersumber dari sumbangan sukarela orang tua siswa Komite SMPN 6 Tabanan tahun 2020/2021.
Berbeda dari tahun sebelumnya rapat orang tua siswa dilaksanakan secara berjenjang hampir 5 sesi/hari mulai tanggal 15 Juli dan berakhir 22 Juli 2020 karena rapat dilaksanakan mengacu Protokol Covid-19 dimana pihak sekolah mengundang orang tua siswa per kelas agar bisa dilakukan dengan berjarak. Tahun lalu rapat orang tua siswa cukup dilakukan satu hari saja dalam dua gelombang secara gabungan.
Kepala Sekolah SMPN 6 Tabanan Drs. I Gede Ketut Sedana, S.H., M.Pd mengatakan, rapat orang tua siswa/komite sekolah sangat penting untuk penyampaian laporan pertanggungjawaban kegiatan yang dananya bersumber dari sumbangan sukarela orang tua siswa tahun pelajaran 2019/2020 dilanjutkan dengan pembahasan RKAS tahun pelajaran 2020/2021, terangnya.
Kepada Wali/Orang Tua siswa, pihak sekolah juga menyampaikan laporan sejumlah kegiatan yang terpaksa batal ditengah proses berjalan akibat terdampak Covid-19 seperti kegiatan Perkemahan Pramuka pada tanggal 16-18 Maret 2020 lalu di Banjar Sekartaji, Desa Wanasari. Pada kesempatan ini pihak sekolah juga memaparkan metode baru pembelajaran kepada siswa dengan system Daring (online) dan Luring (luar jaringan/offline).
“Kebijakan Dinas Pendidikan Tabanan masih menetapkan satu semester kedepan metode belajar masih diterapkan secara daring, cuma metode akan dilakukan dengan ‘kelas maya’ yakni guru akan mengajar di dalam kelas sesuai jadwal dan siswa belajar rumah dengan menggunakan seragam sekolah agar guru pembimbing bisa mengetahui sikap siswa saat mengikuti pelajaran daring. Tidak itu saja secara terpisah pihak sekolah juga akan melibatkan orang tua untuk melakukan pengawasan dan penilaian kepada siswa saat belajar dirumah dan menyampaikan hasilnya kepada wali kelas secara daring pula, paparnya.
Sementara Ketua Komite SMPN 6 Tabanan Made Nurbawa disela-sela memimpin rapat wali/orang tua siswa kelas VIII A/B mengusulkan kepada pihak sekolah jika memungkinkan dalam satu semester kedepan agar menjadwalkan kegiatan tatap muka secara luring bagi siswa dengan tetap mengikuti protokol karena menyangkut fsikologi anak. “ Usia SMP adalah masa-masa peralihan dari anak ke remaja yang membutuhkan interaksi dalam pembentukan karakter sosial, terlalu lama belajar secara daring dirumah tidak hanya membosankan tetapi diyakini akan berdampak terhadap fiskologi anak, terangnya.
Hal tersebut diamini oleh Kepala Sekolah Gede Ketut Sedana, memang sejumlah mata pelajaran seperti matematika, fisika tidak bisa sepenuhnya diterapkan secara daring, perlu tatap muka langsung, ungkapnya sembari berjanji akan mengkomunikasikan hal tersebut kepihak Diknas Tabanan jika kondisi sudah memungkinkan.
Melalui rapat bersama wali/orang tua siswa, Kasek dan para guru wali kelas juga menjaring masukan dari para orang tua siswa jikalau ada siswa yang tidak memiliki HP Android agar segera melapor ke masing-masing wali kelas. Lanjutnya, jika rumah siswa berdekatan bisa saja satu HP digunakan bersama 2-3 siswa asal tetap duduk berjarak, ujarnya.
SMPN 6 Tabanan berdiri tahun 2018 dan belum pernah menamatkan siswa. Tahun pelajaran 2020/2021 ini jumlah siswa mencapai 512 orang terdiri dari kelas VII, VIII dan IX.
Menariknya untuk siswa baru kelas VII, karena Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) tidak bisa dilaksanakan sehingga para guru belum mengenal wajah asli para siswanya, mudah-mudahan situasi segera pulih sehingga proses belajar dengan metode luring bisa kembali terlaksana, pungkasnya (*mp/kr)