DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Ketua Tim Pengerak PKK Provinsi Bali Ny. Putri Suastini Koster mengajak para orangtua untuk menanamkan semangat nasionalisme sejak dini pada putra putri mereka. Ajakan tersebut disampaikannya saat menjadi narasumber pada pengambilan siaran tunda Dialog Perempuan Bali Bicara di Studio Bali TV, Jumat (7/8/2020).
Dialog yang digelar dalam nuansa peringatan HUT ke-75 Kemerdekaan RI ini mengusung tema khusus “Membangun Karakter dan Kepribadian Anak Dalam Mempertahankan NKRI”.
Lebih jauh Ny Putri Koster menguraikan, upaya membentuk karakter anak yang punya loyalitas dan kecintaan terhadap tanah air mutlak dilakukan sejak dini mulai dari lingkungan keluarga. Para orangtua bisa menanamkan semangat kebangsaan melalui hal-hal sederhana, seperti mengenalkan lagu-lagu kebangsaan.
Menurutnya, hal-hal kecil seperti itu akan membentuk karakter anak yang punya loyalitas dan dedikasi kepada tanah air.
Masih terkait dengan semangat kebangsaan, perempuan yang dikenal sebagai seniman serba bisa ini menyampaikan keprihatinan karena belakangan banyak remaja yang lupa dengan hafalan sila-sila dalam Pancasila. Ia mengaku miris manakala menyaksikan sebuah video viral seorang remaja yang tidak hafal ketika ditanya sila dalam Pancasila.
“Ditanya sila pertama, dia jawab satu untuk semua. Itu hal yang sangat mendasar, mesti dihafalkan, dipahami dan dihayati. Hal-hal yang mendasar seperti itu harus menjadi perhatian. Kita bisa mulai dari lingkungan keluarga,” ujarnya.
Para orangtua diminta jangan bosan mengedukasi putra-putri mereka tentang pentingnya semangat nasionalisme dalam konteks menjaga keutuhan NKRI. “Mereka adalah generasi yang akan meneruskan tongkat estafet, jadi harus punya jati diri yang kokoh,” tambahnya.
Pada bagian lain, pendamping orang nomor satu di Bali ini juga menyinggung pembentukan karakter secara lebih luas yang harus dimulai sejak anak berada dalam kandungan. “Upaya untuk membentuk karakter yang baik harus dimulai sejak dalam kandungan, perdengarkan hal yang baik-baik. Lanjut setelah lahir, pada masa usia emas tanamkan hal-hal terbaik agar mereka jadi anak yang suputra. Pola asuh itu terus dijaga, menyesuaikan dengan umur anak,” imbuhnya.
Menurut ibu dua orang putri ini, mendidik anak memang bukan hal yang sederhana. Namun menurutnya, itu bukan hal yang rumit dan tak harus dibuat ruwet.
“Intinya jangan terlalu banyak teori, mulai saja dari kebiasaan-kebiasaan kecil seperti berbagi tugas di rumah. Itu akan memupuk rasa disiplin pada diri seorang anak,” tandasnya sembari meningatkan agar orangtua menjadi contoh, bukan memberi contoh.
Selain menanamkan kebiasaan baik di lingkungan keluarga, orangtua diingatkan pula untuk tetap memberi kasih sayang dan kehangatan bagi putra putri mereka. “Jangan dipikir kalau anak-anak kita sudah cukup hanya dengan diberi materi. Mereka butuh sentuhan kasih sayang orang tua. Ibarat tanah, kita tak ingin anak kita seperti tanah kering, tapi menjadi tanah yang subur dengan siraman kasih sayang,” terangnya.
Sependapat dengan Ny Putri Koster, Komandan Kodim 1611/Badung Kolonel Inf I Made Alit Yudana yang juga menjadi pembicara pada dialog juga menekankan pentingnya sosok orang tua sebagai panutan. “Seorang anak biasanya mengamati dulu, baru kemudian bertanya. Oleh sebab itu, sangat penting bagi orang tua untuk menjadi contoh,” ujarnya.
Terkait dengan upaya menanamkan semangat kebangsaan pada anak-anak, pihaknya mengambil peran melalui program bela negara.(*mp/rls)