BADUNG, MEDIAPELANGI.com – Pemerintah Kabupaten Badung, Bali, melaksanakan penanaman 100 pohon yaitu pohon cemara udang 65 batang dan pohon pule 35 batang di areal kawasan Pura Dang Kahyangan Pucak Tedung, Badung.
“Ini merupakan upaya kami dalam menjaga dan melestarikan kawasan hulu sebagai daerah konservasi dan resapan air,” ujar Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta, dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Senin (10/8/2020).
Ia mengatakan, penanaman pohon di kawasan Pura Pucak tedung itu juga merupakan implementasi dari Tri Hita Karana sebagai wujud nyata Pemkab Badung dalam upaya melestarikan lingkungan dan kawasan suci.
Untuk pemilihan jenis pohon yang ditanam di areal pura Pucak Tedung ia menjelaskan pohon pule dipilih karena merupakan penghasil air dan merupakan pohon yang disakralkan dengan beragam manfaat.
“Manfaatnya seperti kulit pohonnya yang bisa dijadikan obat dan kayu yang bisa dijadikan sebagai Tapakan Ida Batara. Demikian pula halnya dengan cemara udang, daun pohon ini selalu digunakan sebagai pelengkap ritual upacara,” katanya.
Ia menambahkan, dengan menerbitkan pelarangan pembangunan selain bangunan untuk pura di kawasan itu, pihaknya akan mengintensifkan pembangunan Taman Gumi Banten dengan memanfaatkan laba Pura Pucak Tedung seluas 19 hektare yang akan ditanami dengan pohon-pohon sarana ritual upacara dan tanaman obat-obatan.
“Dengan optimalisasi pemanfaatan laba Pura Pucak Tedung sebagai Taman Gumi Banten dan Taman Usada kami harapkan akan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap tanaman yang dibutuhkan sebagai sarana banten maupun obat, sehingga kami tidak perlu bergantung lagi dengan daerah lain,” ungkap Bupati Giri Prasta
Ia menambahkan, kawasan Pura Dang Kahyangan Pucak Tedung dengan Taman Gumi Banten dan Taman Usadanya juga akan diproyeksikan menjadi tempat wisata religi dan wisata ekologi, sehingga mampu memberikan kontribusi ekonomi bagi masyarakat Desa Adat Sulangai dan Petang.
“Saya ingin menjadikan kawasan Pura Pucak Tedung sebagai tempat wisata religi dan wisata ekologi sehingga dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat pengempon, dengan catatan harus tetap menjaga kesucian areal kawasan ini,” katanya.