BULELENG, MEDIAPELANGI.com – Pemulihan kondisi negara atau daerah saat ini memerlukan gotong royong dari semua pihak. Termasuk dalam hal pemulihan ekonomi di Kabupaten Buleleng.
Hal tersebut diungkapkan Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST saat ditemui di sela-sela kunjungannya ke Pasar Gotong Royong Krama Bali Pemkab Buleleng di Areal Parkir Timur, Kantor Bupati Buleleng, beberapa waktu yang lalu.
Agus Suradnyana menjelaskan gotong royong telah menjadi nilai luhur di Indonesia. Gotong royong juga sangat relevan untuk dilakukan saat ini. Utamanya pemulihan kondisi bangsa di tengah pandemi Covid-19. “Begitu juga dengan pemulihan ekonomi di Buleleng. Kita memerlukan gotong royong dari semua pihak,” jelasnya.
Oleh karena itu, dirinya sangat mengapresiasi terselenggaranya Pasar Gotong Royong ini. Dengan terlibatnya semua pihak dan beragamnya pangan lokal yang dijual, ini membuktikan gotong royong pihak-pihak di Buleleng sangat tinggi. Selain itu, pasar gotong royong ini sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali Nomor 15036 tahun 2020 tentang program Pasar Gotong Royong. “Sejalan juga dengan arah kebijakan saya untuk lebih menggalakkan konsumsi buah lokal dan pangan lokal,” ujar Agus Suradnyana.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Buleleng, Gede Melandrat, SP mengungkapkan kegiatan pasar gotong royong ini akan digelar empat kali dalam sebulan setiap hari Jumat di tengah kota. Adapun jumlah unit usaha yang terlibat dalam pasar gotong royong ini sebanyak 25 unit usaha yang merupakan binaan masing-masing dinas yang tergabung dalam kelompok tani dan unit usaha kecil menengah. ”Sinergitas seluruh pihak ini yang menjadi kekuatan dan bentuk dari gotong royong itu sendiri,” ungkapnya.
Ia menambahkan selain menjalankan program dari Gubernur Bali, Pasar Gotong Royong ini merupakan suatu upaya dari Pemkab Buleleng untuk menggencarkan konsumsi buah lokal dan pangan lokal. Pemkab Buleleng memfasilitasi kelompok petani, usaha kecil dan menengah dalam memberikan ruang gerak untuk menunjukkan serta memasarkan hasil pertanian. Begitu pula produk olahan dari hasil pertanian tersebut dalam wadah Pasar Gotong Royong Krama Bali. ”Semua produk yang dijual merupakan hasil pertanian dan olahan pangan lokal Buleleng,” tutup Melandrat. (*mp/dra)