DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – Ir. KH. Chriswanto Santoso, M.Sc. terpilih secara aklamasi sebagai penjabat (Pj) Ketua Umum DPP Lembaga Dakwa Islam Indonesia (LDII) menggantikan Prof. KH. Abdulah Syam yang wafat bulan lalu.
Terpilihnya Chriswanto itu tersaji dalam Rapimnasi DPP LDII di Jakarta yang berlangsung pada 19 – 20 Agustus 2020. Chriswanto mendapat dukungan bulat dari 34 DPW LDII se-Indonesia. Salah satu DPW yang mendukung penuh Chriswanto adalah DPW LDII Bali.
“Dasar pertimbangan kami mengusulkan Bapak Ir. Chriswanto Santoso, M.Sc ada tiga pertimbangan. Pertama, kinerjanya, kedua kapasitas dan integritasnya, ketiga ketokohan, serta keempat senioritas,” ujar Wakil Ketua DPW LDII Bali, H. Hardilan, S.H, yang didapuk mewakil DPW Bali, NTB, dan NTT.
Selain mendapat dukungan penuh dari daerah, Chriswanto juga mendapat rekomendasi dari pimpinan sidang Rapimnas DPP LDII 2020.
Keputusan ditetapkan di Jakarta, 20 Agustus 2020 oleh para pimpinan sidang H. Dody T Wijaya, M.Com., H. Supriasto, MH., Prof. H. Sudarsono, Dr. H. Basseng, H. Lukman Abdul Fatah, M.Si. dan Dr. Iskandar Siregar.
Penunjukkan tersebut mendapat dukungan penuh dari seluruh DPW dan DPD LDII se-Indonesia dengan alasan Chriswanto Santoso memiliki pengalaman dalam dinamika LDII sejak 1991, memiliki integritas moral yang sangat baik serta memiliki jejaring yang luas dengan berbagai elemen bangsa.
Profesor Singgih Tri Sulistiyono, Ketua DPW LDII Provinsi Jawa Tengah yang mengikuti acara tersebut mengatakan, Chriswanto Santoso merupakan salah satu kreator lahirnya delapan klaster bidang pembangunan LDII, merupakan sosok yang tak asing lagi baik dalam internal LDII, maupun bagi ormas islam dan organisasi pemerintahan lainnya.
Usai ditetapkan sebagai Pj Ketum DPP LDII, Chriswanto mengungkapkan amanah yang diberikan memberikan arti harus bekerja keras dan meningkatkan apa yang telah dicapai dan dibangun sedemikian baik oleh para pendahulu (LDII) sampai saat ini.
Chriswanto juga mengungkapkan kehilangan atas meninggalnya Ketua Umum DPP LDII Prof. H. Abdullah Syam dan Ketua DPP LDII Ir. H. Prasetyo Sunaryo, MT yang menjadi alasan diselenggarakannya Rapimnas DPP LDII 2020.
“Tentu pekerjaan ini tidak ringan, Chriswanto tidak bisa melaksankaan sendiri. Bagian penting suksesnya program LDII adalah bentuk kerjasama. DPP LDII artinya kolektif kolegial, bukan miliknya Chriswanto Santoso, bukan milik Sekretaris Umum Dody Taufiq tapi milik kita bersama,” ujarnya.
Chriswanto memberikan pesan untuk menjalankan empat pilar untuk menyukseskan jalannya roda organisasi. Pertama, PJ Ketum mengimbau untuk selalu berpikir khusnudzon dengan mengambil nilai kebaikan sesama pengurus. “Kalau mencari-cari kejelekan pasti akan ada,” jelasnya.
Kedua, didalam proses kolektif kolegial ada unsur pengorbanan. “Tidak mungkin tim building terbentuk ketika kita tidak melakukan pengorbanan,” ungkapnya.
Ketiga, taat asas kepemimpinan. “Kita adalah organisasi yang dikenal memiliki kepemimpinan kuat dibawah Prof. Abdullah Syam. Kepemimpinan kolektif kolegial yang taat pada asas adalah kunci untuk menjadikan organisasi semakin baik,” urai Chriswanto.
Keempat adalah berkomunikasi dengan baik. “Tidak harus menang dalam komunikasi, tetapi kuncinya adalah keinginan untuk mencapai tujuan bersama. Kritik saya, nasihati saya bagaimana membangun LDII kedepan semakin baik,” katanya.
Terakhir, Chriswanto mengungkapkan bahwa rekan kerja di daerah adalah rekan kerja terbaik, bahkan mungkin lebih baik dari Chriswanto.
“Maka mari kita bangun kontribusi nyata dalam rangka membangun Indonesia bangkit dan Indonesia maju. Mari kita kerja keras, mengorbankan diri kita sehingga LDII benar-benar berkontribusi nyata dalam mewujudkan Indonesia bangkit dan Indonesia maju,” tutupnya. (*mp)