Lonjakan Kasus Terkonfirmasi Positif Covid-19 di Jembrana

Ilustrasi

JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Gugus tugas percepatan penanganan Covid-19 Jembrana mencatat rekor penambahan kasus sebanyak 20 orang. Sehingga total keseluruhan kasus konfirmasi sebanyak 103 orang.

“Sebanyak 20 warga tersebut merupakan pengembangan hasil tracking dari warga yang sebelumnya terkonfirmasi covid-19, sehingga terbentuk klaster-klaster penyebaran,”ujar Jubir Gugus Tugas Percepatan Covid-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha.

Arisantha mejabarkan klaster-klaster yang terbentuk diantaranya Klaster Perangkat (Kaur) Desa Warnasari ada 2 orang dan1bidan Puskesmas juga asal Warnasari .

Untuk klaster perkantoran di salah OPD Pemkab Jembrana ada 7 orang yang terkonfirmasi positif yang keseluruhannya merupakan rekan kerja yang berada dalam satu ruangan serta tim auditor mitra kerja diluar instansi. Mereka jalin kontak erat dengan pasien tersebut.

Kemudian  dari  klaster kelurahan Lelateng terkonfirmasi ada penambahan 1 orang yang merupakan keluarga dari pasien. Sehingga total dari klaster sebanyak tiga orang, seluruhnya satu keluarga.

Tambaham  tiga lainnya ,  merupakan pengantar santri, berKTP Jembrana namun berdomisili di Denpasar, dan 1 orang dari Desa Manistutu.

Diluar itu ada juga penambahan kasus baru dari warga yang hendak pre-operasi. Hasil rapid dan test swabnya positif.

“Melihat lonjakan penambahan kasus terkonfirmasi di Jembrana yang signifikan serta terbentuknya klaster-klaster penyebaran, saya berharap  masyarakat jembrana agar lebih waspada, dan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan terlebih anggota keluarga dan rekan kerja yang sempat keluar daerah, sebagai langkan dalam meminimalisir penyebaran covid-19,” harapnya.

Terkait kesembuhan pasien, hari ini juga RSU Negara kembali memulangkan 2 pasien yang terkonfirmasi covid-19. Pasien tersebut, wanita berusia 59 tahun dan cucu laki-lakinya berusia 8 tahun yang keduanya berasal dari Desa Candikusuma, Melaya. Pasien tersebut dinyatakan sembuh usai hasil swabnya negatif  setelah menjalani karantina selama 10 hari perawatan di RSU Negara.

Kabar baik kesembuhan pasien tersebut disampaikan langsung oleh Direktur RSU Negara dr.I Gusti Bagus Ketut Oka Parwata. “Pasien yang sembuh dan dipulangkan tersebut, secara umum kondisinya baik serta tidak ada gejala klinis,” kata Parwata. Saat ini pasien covid-19 Jembrana tinggal 18 orang pasien yang terdiri dari13 pasien terkonfirmasi positif dan 5 pasien suspect  yang menjalani perawatan di ruang isolasi RSU Negara . Kondisi mereka secara keselurahan dalam kondisi yang baik dan stabil.

Dengan demikian, total keseluruhan pasien sembuh di Kabupaten Jembrana sebanyak 71 orang dari 103 orang orang yang terkonfirmasi positif. Sementara angka kasus meninggal dunia 1 orang.

Kemudian, dengan adanya lonjakan kasus tersebut ,tentu menambah beban RSU Negara Saat ini RSU Negara masih merawat 18 pasien konfirmasi dan suspek , sementara kapasitas bed yang dimiliki masih 20 orang.Penambahan bed sukit dilakukan mengingat keterbatasan tenaga medis yang merawat. Satu tenaga medis atau perawat maksimal hanya mampu merawat 5 orang pasien covid-19.

“Kebijakan dari gugus tugas covid-19 sementara  pasien yang sudah terkonfirmasi namun belum tertampung di ruang isolasi itu akan jalani karantina di Hotel Jimbarwana. itu kebijakan gugus tugas ,dan sudah disetujui bapak bupati hasil rapat kordinasi tadi , ” kata Arisantha.

Disisi lain, menindak lanjuti inpres nomor 6 tahun 2020  terkait pendisiplinan protokol kesehatan  kebiasaan hidup baru, Gugus Tugas Covid-19 Jembrana langsung menggelar rapat kordinasi , bertempat di Posko Gugus Tugas Jembrana , minggu (23/8/2020).

Rapat lintas instansi ini dipimpin sekda Jembrana I Made Sudiada juga dihadiri perwakilan TNI/Polri serta anggota gugus tugas covid-19 Jembrana lainnya. Rapat ini difokuskan pada penerapan protokol kesehatan dimasyarakat pasca diberlakukannya tatanan adaptasi kebiasaan baru (new normal).

Menurut Jubir Gugus Tugas Covid-19 ,dr I Gusti Agung Putu Arisantha disepakati akan memperketat dan memperkuat kembali penerapan protokol kesehatan, utamanya ditempat umum serta fasilitas umum lainnya yang ramai menjadi tujuan warga. Dalam mengawasi penerapan protokol kesehatan berjalan efektif,  selain didukung personil.TNI / polri juga diawasi OPD yang bertanggung jawab sebagai leading sektor.

Contohnya dipasar umum ,imbuh Arisantha, petugas dari Dinas Koperindag  Jembrana wajib turun langsung melakukan pengawasan dengan dukungan TNI /Polri.

“Penegakan disiplin dalam penerapan protokol kesehatan menjadi sasaran dalam pelaksanaan inpres ini. Utamanya pemakaian masker , serta kesadaran untuk menjaga jarak  aman guna memutus penyebaran virus,”papar Arisantha.

Disinggung penerapan sanksi kata Arisantha masih dalam pembahasan. Termausk aturan yang akan memayungi Inpres ini didaerah juga ditengah disiapkan dalam bentuk Peraturan Bupati (Perbup) .

“Tentu ada sanksi, namun  nantinya lebih mengarah kepada sanksi sosial bukan materiil. Seperti wajib bersih bersih bagi para pelanggar. Tapi tujuannya tentu kita berharap ada kesadaran warga untuk disiplin menjaga diri sendiri dan orang lain. Meskipun sudah masuk new normal, terbukti lonjakan kasus masih ada. “Ini membuktikan  belum selesai,”tandasnya.( *mp/humas )

Berita Terkait
error: Konten ini terlindungi.