JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Penularan COVID-19 dari klaster perkantoran di Kabupaten Jembrana, Bali, terus bertambah dengan adanya data terbaru yang menyebutkan tiga orang tertular dari klaster tersebut.
“Dalam 24 jam terakhir ada penambahan enam pasien di Kabupaten Jembrana. Tiga di antaranya merupakan hasil tracing dari klaster perkantoran,” kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jembrana dr I Gusti Agung Putu Arisantha di Negara, Kabupaten Jembrana, Bali, Senin (24/8/2020).
Ia mengatakan dua orang yang merupakan anak kandung dan cucu dari salah seorang kepala bidang di lingkup Pemerintah Kabupaten Jembrana dinyatakan positif COVID-19, sedangkan dari tracing salah satu kepala urusan di Desa Warnasari juga ditemukan satu tambahan pasien baru.
Selain tiga pasien yang merupakan hasil tracing dari kasus sebelumnya tersebut, Arisantha juga menyampaikan tiga pasien baru yang terdiri dari seorang dokter di Desa Batuagung, yang dirawat dan tinggal di Denpasar, namun memiliki KTP Jembrana.
“Selain dokter itu, ada pasien yang awalnya suspect setelah hasil swab keluar dinyatakan positif COVID-19, serta orang bayi berumur dua bulan,” katanya.
Untuk pasien-pasien baru tersebut, menurutnya, sementara ini dirawat di Hotel Jimbarwana, selain karena tanpa gejala, juga karena ruang isolasi dan tempat tidur di RSU Negara terisi penuh.
“Mereka menjalani perawatan seperti biasa dan terus kami pantau. Kalau ada yang kosong di ruang isolasi RSU Negara, bisa saja mereka dipindahkan,” katanya.
Mengingat kapasitas ruang isolasi RSU Negara, Gugus tugas yang dipimpin Bupati Jembrana I Putu Artha itu memutuskan pasien tanpa gejala dirawat di Hotel Jimbarwana yang merupakan milik Pemkab Jembrana.
Dengan bertambahnya enam pasien ini, secara kumulatif jumlah warga Kabupaten Jembrana yang terkonfirmasi positif menjadi 109 orang dengan 71 orang di antaranya sudah sembuh, serta satu orang meninggal dunia.
Sehari sebelumnya (23/8), Kabupaten Jembrana, Bali mencatat rekor penambahan pasien COVID-19 sebanyak 20 orang dalam satu hari.
“Penambahan tersebut berasal dari beberapa klaster penyebaran, khususnya klaster perkantoran,” kata Arisantha.