DENPASAR, MEDIAPELANGI.com – PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi BBM di wilayah Bali pada Agustus meningkat sebesar 11 persen dibandingkan Juli 2020. Selain itu, produk rendah emisi seperti Pertamax, juga mengalami kenaikan sebesar 12 persen.
“Per Agustus ini, Pertamina mencatat konsumsi rata-rata sales BBM jenis Gasoline dan Gasoil meningkat sebesar 2.900 KL per hari dibandingkan dengan bulan Juli sebesar 2.600 KL per hari,” kata Unit Manager Communication, Relations, & CSR MOR V, Rustam Aji dalam keterangan pers di Denpasar, Senin.
Ia menjelaskan peningkatan juga terjadi untuk produk rendah emisi seperti Pertamax, dengan kenaikan sebesar 12 persen. Kenaikan itu terlihat pada bulan Juni lalu dengan jumlah konsumsi sebanyak 242 KL per hari, kemudian naik menjadi 271 KL per hari sampai dengan akhir Juli.
Melalui program Langit Biru yang telah berjalan di wilayah Kota Denpasar, selama satu bulan ini tercatat ada peningkatan dalam konsumsi harian Pertalite sebesar 12 persen.
Rustam menjelaskan peningkatan konsumsi harian Pertalite di wilayah Denpasar menjadi 1.063 KL per hari, atau meningkat 12 persen, dibandingkan sebelumnya dengan rata-rata konsumsi harian Pertalite sepanjang Bulan Juni 2020 sebanyak 950 KL per hari.
Sementara itu, untuk BBM sektor penerbangan, juga terjadi peningkatan pada konsumsi avtur sebesar 76 persen.
Ia menambahkan pada bulan Agustus sampai dengan Selasa (18/8) kemarin dibandingkan dengan bulan Juni, tercatat konsumsi avtur di Bandara Internasional Ngurah Rai sebanyak 3.100 KL.
“Untuk bulan Juli kemarin tercatat konsumsi avtur di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali sebanyak 3.000 KL, dibandingkan pada bulan Juni kemarin yang tercatat hanya 1.700 KL. Data ini masih sangat jauh dibandingkan dengan kondisi normal yang dapat mencapai 70.000 KL per bulannya,” jelas Rustam.
Sementara itu, pada sektor LPG di bulan Agustus ini, mengalami kenaikan sebesar 8 persen dibandingkan pada bulan Juli 2020. Pada bulan Agustus, tercatat konsumsi LPG sebesar 716 MT per hari dibandingkan dengan konsumsi pada bulan Juli 2020 sebesar 660 MT per hari.
“Kami mengimbau, agar masyarakat yang tidak berhak menggunakan LPG bersubsidi, yaitu selain masyarakat berpenghasilan rendah dan usaha mikro, untuk dapat menggunakan Bright Gas, LPG yang tidak bersubsidi,” ujarnya.(ant)