BADUNG, MEDIAPELANGI.com – Sejumlah penyelenggara kegiatan Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) berskala internasional akan menggelar kegiatannya di wilayah Indonesia, termasuk Bali, pada 2021.
“Tahun 2021 sudah lebih dari 10 yang menyatakan ingin segera melakukan kegiatan pertemuan dan event di Bali. Internasional ya ini bukan nasional, untuk nasional pasti akan kami dorong. Untuk lokasinya mostly di Bali,” ujar Deputi Bidang Produk Wisata dan Penyelenggara Kegiatan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Rizki Handayani di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Ia mengatakan dengan sudah adanya beberapa rencana agenda MICE untuk tahun depan yang akan dilakukan di Indonesia, menunjukkan bahwa industri MICE sebenarnya memiliki potensi yang sangat besar.
“Indonesia harus menunjukkan kepada dunia internasional mampu menjaga protokol dalam adaptasi kebiasaan baru. Mereka sudah bilang akan, kita juga harus terus menjaga agar penambahan kasus positif COVID-19 tidak naik lagi agar tetap jadi dan jalan penyelenggaraan MICE tersebut di Indonesia,” ungkapnya.
Terkait hal itu Managing Director The Nusa Dua I Gusti Ngurah Ardita mengatakan pihaknya selaku pengelola kawasan yang sudah memiliki banyak pengalaman dalam penyelenggaraan MICE berskala nasional dan internasional, sangat siap untuk kembali menyelenggarakan MICE, khususnya di era adaptasi kebiasaan baru.
“Dari awal kami siap karena kami tidak pernah berhenti di sini dan kami juga tidak pernah tutup, kemudian tata kelola juga jalan terus. Mulai dari security, di kebersihan kemudian di komunikasi kami dengan tenant jalan terus. Jadi sejak awal kami siap,” katanya.
Penyelenggaraan MICE di Bali khususnya di kawasan Nusa Dua yang saat ini berkala lokal atau domestik, kata dia, digunakan sebagai promosi penyelenggaraan MICE di Pulau Dewata.
Ia juga berharap agar pertemuan yang diselenggarakan instansi pemerintah atau kementerian dapat diselenggarakan di Bali.
“Kalau kita berhasil menyelenggarakan dengan baik kegiatan-kegiatan MICE ini, maka secara otomatis kami gunakan juga sebagai alat dan sebagai sarana untuk menunjukkan bahwa kami bisa melaksanakannya dan menerapkan protokol-protokol kesehatan sesuai dengan standar,” ujar Ngurah Ardita.(ant)