
JEMBRANA, MEDIAPELANGI.com – Lonjakan kasus covid-19 kembali terjadi Jembrana. Hari ini, Jumat ( 10/9/2020) gugus tugas percepatan penanganan covid-19 Jembrana kembali mengumumkan penambahan kasus positif.
Menurut Jubir Gugus Tugas Percepatan Penanganan covid-19 Jembrana, dr I Gusti Agung Putu Arisantha sebanyak 17 orang warga Jembrana terkonfirmasi covid-19 hari ini.
Ia merinci penambahan kasus itu salah satunya seorang pejabat tinggi di Lingkup Pemkab Jembrana asal Dauwaru Jembrana. Selain itu , anak dan petugas kebersihan rumah tangga juga terkonfirmasi positif.
Pihak gugus tugas juga sudah melakukan langkah tracing dari salah satu pejabat ini dengan melakukan rapid test massal. Dari 178 pegawai disatu OPD yang jalani rapid test , sebanyak lima orang dinyatakan reaktif.
“Rapid test ini bagian dari screning awal kepada pegawai yang jalani kontak dengan pejabat tersebut. Bagi mereka yang reaktif, kita sarankan isolasi mandiri dahulu, untuk secepatnya diambil swab test,”papar Arisantha.
Tambahan lainnya juga berasal dari klaster tenaga kesehatan ( bidan ) di Puskesmas dan di RSU Negara yang merupakan seorang analis kesehatan. Hasil tracing pihak gugus dari seorang bidan yang terkonfirmasi positif sebelumnya, ibu, ibu mertua serta kedua anakanya dinyatakan positif covid-19.
“Ini merupakan klaster keluarga, kelanjutan dari klaster nakes pengambengan tersebut. Kita sudah lakukan penguatan pelacakan dan hasil swabnya sudah keluar, positif covid-19, “papar Arisantha.
Sementara, untuk kasus kematian covid-19, hari ini di Jembrana juga bertambah satu orang. Pasien yang meninggal di RSU Negara berasal dari Desa Penyaringan. Awalnya merupakan kasus suspect dan setalah dilakukan swab test dinyatakan positif covid-19 sekaligus kasus kematian kelima di Jembrana. Sementara untuk jumlah kumulatif positif covid-19 sebanyak 199 orang dan angka kesembuhan 152 orang .
Dengan lonjakan kasus ini, Arisantha menambahkan perlu dimaksimalkan kembali penguatan protokol kesehatan.
Terlebih lagi dari data yang dicatat gugus tugas pusat , jembrana kembali masuk zoba merah. Tolak ukurnya tentu dari penambahan kasus seminggu terakhir, penambahan kematian serta tingkat kesembuhan.
“Kita memaksimalkan lagi penerapan protokol kesehatan, terlebih memasuki masa new normal. Contohny bagaimana mendisiplinkan warga sesuai pergub dan perbup yang sudah mengatur penerapan protokol kesehatan di Bali. Kita tambah lagi sosialisasi dan promosi kesehatan . Harapan kedepan kesadaran warga akan muncul dengan sendirinya , tidak perlu penindakan lagi, “pungkasnya. (*mp/abhi)