fbpx
FeaturedNasionalPolitik

PDIP: Pendidikan Gratis Jangan Terhapus Karena Salah Pilih Pemimpin di Pilkada 2020

SURABAYA, MEDIAPELANGI.com – DPC Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Kota Surabaya menyatakan jangan sampai pendidikan gratis terhapus di Ibu Kota Provinsi Jawa Timur karena salah pilih pemimpin di Pilkada 2020.

Ketua DPC PDIP Surabaya Adi Sutarwijono di Surabaya, Selasa, mengatakan bahwa PDI Perjuangan memimpin Pemerintahan Kota Surabaya selama 18 tahun, sejak era Wali Kota Bambang Dwi Hartono, kemudian dilanjutkan Wali Kota Tri Rismaharini, pendidikan telah digratiskan untuk SD negeri dan SMP negeri.

“Pada era Bu Risma, pendidikan SMA negeri dan SMK negeri juga telah digratiskan sebelum diambil-alih Pemprov Jatim. Jangan sampai pendidikan gratis hilang karena Surabaya dipegang pemimpin yang tidak paham problem kota dan masyarakatnya,” kata Adi.

Baca Juga:  Fraksi Gerindra DPRD Tabanan Sampaikan Pandangan Umum terhadap 2 Ranperda

Untuk itu, Adi beberapa kali pada saat pertemuan dengan warga selalu memperkenalkan sosok pemimpin yang akan menggantikan Wali Kota Risma, yakni Eri Cahyadi yang dikenal sebagai birokrat berpengalaman.

Terakhir Adi yang juga Ketua DPRD Kota Surabaya ini memperkenalkan Eri Cahyadi kepada warga pada saat meresmikan Balai RT dan MCK di RT 15, RW 7, Kelurahan Wonokromo pada hari Senin (21/9).

Menurut Adi, Bakal Calon Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang merupakan mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya telah membantu Wali Kota Risma relatif cukup lama.

“Wali Kota Risma dan Mas Eri dikenal cepat dalam mengeksekusi problem-problem perkampungan sehingga Surabaya tertata sedemikian baik dan maju, seperti saat ini,” ujarnya.

Begitu juga Bakal Calon Wakil Wali Kota Armuji yang juga mantan Ketua DPRD Kota Surabaya dikenal sebagai politikus kerakyatan yang populis di mata rakyat Surabaya.

“Seperti Bu Risma, Mas Eri, dan Cak Armuji sangat paham karakter rakyat Surabaya, sangat paham kebutuhan masyarakat Surabaya karena berpengalaman di pemerintahan,” kata Adi.

Berita Terkait

Back to top button
error: Konten ini terlindungi.