DENPASAR,MEDIAPELANGI.com – Selaku pegiat sastra khususnya puisi, Ny. Putri Suastini Koster ingin menjadikan Bali sebagai episentrum pengembangan sastra.
Didukung sejumlah penggiat sastra seperti Ketua Dermaga Seni Buleleng Gde Artawan, Dewa Putu Sahadewa dan Wayan Jengki Sunarta, istri Gubernur Bali Wayan Koster itu telah menggagas lomba cipta puisi guru se-Indonesia.
Dirangkaikan dengan acara ‘launching’ virtual buku puisi ‘Suara Hati Guru se-Indonesia 2020’, juga sekaligus dilakukan penyerahan hadiah bagi para pemenang lomba cipta puisi guru se-Indonesia yang digelar secara virtual melalui zoom meeting dari Denpasar, Rabu (28/10/2020).
Pada kesempatan itu Ny. Putri Koster mengatakan, ide untuk menggelar lomba bagi guru ini berawal dari bincang-bincang santai dengan sejumlah seniman. Selain itu, menggelar lomba secara nasional juga berawal dari melihat antusias lomba se-Bali yang sebelumnya digelar.
Ia pun menyampaikan alasan kenapa lomba ini menyasar para guru. “Ini langkah kecil tapi kami lakukan dengan kecintaan yang tulus. Kami ingin memberi wadah bagi para guru yang punya bakat menulis puisi untuk menyalurkan hobi,” ucapnya.
Wanita yang getol dalam upaya pemajuan seni sastra ini menilai, puisi merupakan salah satu seni yang mampu mengasah rasa kepekaan dan memberi kebahagiaan bathin bagi mereka yang menekuninya. Dengan menyalurkan hobi menulis puisi, Ny Putri Koster berharap secara psikis berdampak positif bagi para guru yang menjadi ujung tombak dalam pembentukan karakter anak didik di sekolah.
Lebih dari itu, lanjut dia, pelaksanaan lomba cipta puisi guru se-Indonesia ini merupakan bagian penting dalam upaya pemajuan seni sastra. Menurutnya, para penggiat sastra patut berbangga karena Pemprov Bali di bawah kepemimpinan Gubernur Wayan Koster tidak hanya telah memberi wadah untuk pengembangan seni tradisional, namun juga seni modern dan kontemporer melalui penyelenggraan program Festival Seni Bali Jani.
Ny Putri Koster menyebutkan, festival tersebut memberi angin segar bagi seni sastra khususnya puisi. “Saya ingin seni sastra kita makin berkembang hingga mendunia. Kita jangan bangga diundang ke luar negeri, sebaliknya kita bangga kalau semuanya ada di Bali, termasuk pertunjukkan sastra berkelas yang menarik penggiat sastra dunia untuk datang ke Pulau Dewata,” ujarnya, menandaskan.
Oleh sebab itu, kata Ny Putri Koster, setelah sukses menggelar lomba cipta puisi guru se-Bali dan lomba cipta puisi guru se-Indonesia, pihaknya akan menggagas lomba serupa untuk siswa SMA dan mahasiswa pada tahun 2021 mendatang, tepatnya pada Hari Kebangkitan Nasional, dan tentunya dengan tema nasionalis. Dengan demikian, ia berharap gaung seni sastra puisi akan menjadi lebih luas lagi.
Sementara itu, Ketua Dermaga Seni Buleleng Gde Artawan menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian Ny Putri Koster terhadap perkembangan seni sastra, khususnya puisi. “Awalnya kami mengira semangat beliau akan redup setelah menjadi ibu gubernur. Namun tak disangka beliau menjadi semakin bernas dalam dunia sastra,” ujarnya.
Artawan menyebutkan, lomba cipta puisi mendapat sambutan luar biasa dari para guru. Lomba diikuti 618 guru se-Indonesia yang masuk sebanyak 1.261 puisi. Untuk menjaga objektivitas maka para juri hanya menerima judul dan isi puisi untuk dinilai, sehingga diperoleh 10 pemenang dan 90 nominasi, selanjutnya 100 puisi tersebut dimasukan ke dalam buku puisi ‘Suara Hati Guru’. Pada kesempatan tersebut selain dilakukan penyerahan hadiah secara simbolis juga dilakukan pembacaan puisi, baik secara langsung maupun virtual oleh para nominator. (rls)