BADUNG, MEDIAPELANGI.com – Pemerintah Kabupaten Badung, Provinsi Bali mengharapkan hibah pariwisata dari pemerintah pusat mendatangkan efek ganda pada industri wisata yang beberapa bulan terakhir terdampak pandemi COVID-19.
“Kami harap dana hibah ini bisa mendatangkan multiplier effect pada industri pariwisata, dengan tetap pada penerapan protokol kesehatan yang ketat agar wisatawan merasa aman dan nyaman saat mengunjungi tempat wisata atau menginap di hotel dan makan di restoran,” ujar Penjabat Sementara Bupati Badung, I Ketut Lihadnyana, dalam keterangan Humas Badung yang diterima di Mangupura, Kamis.
Dari total dana hibah yang diterima Pemkab Badung Rp948 miliar, 70 persen di antaranya untuk hotel dan restoran. Nantinya, hibah tersebut dikirimkan langsung dari rekening pemerintah pusat ke rekening pemerintah daerah dan selanjutnya disalurkan ke hotel dan restoran secara proporsional, sesuai kontribusi pajak hotel dan restoran selama 2019.
Sisanya yang 30 persen, katanya, dikelola pemerintah daerah untuk dilaksanakan melalui program kegiatan organisasi perangkat daerah (OPD) terkait.
Untuk itu, ia menekankan jajaran OPD agar dapat mengelola dana hibah pariwisata dengan cermat serta dieksekusi secara tepat dan cepat.
Pihaknya juga telah melaksanakan rapat pemanfaatan 30 persen dana hibah pariwisata yang dikelola pemerintah daerah. Dana itu untuk menata sarana prasarana wisata serta pemenuhan media sosialisasi protokol kesehatan di sektor pariwisata dalam upaya pemulihan pariwisata di era adaptasi kebiasaan baru.
“Dana tersebut bisa digunakan untuk revitalisasi, kebersihan, keindahan, dan keamanan. Misalnya objek wisata direvitalisasi. Bisa ditata untuk menambah keindahan atau untuk penunjuk tempat wisata,” ungkapnya.
Sebagai upaya untuk meyakinkan wisatawan agar nyaman dan aman mengunjungi Badung, pihaknya juga meminta pelaku industri pariwisata menerapkan protokol kesehatan secara ketat serta penerapan Cleanlinnes, Health, Safety and Environment (CHSE) kepada wisatawan.
“Dengan menyiapkan standar protokol kesehatan yang tinggi dan menerapkan kebersihan, kesehatan, keselamatan serta kelestarian lingkungan, akan memberikan keyakinan bahwa yang dikunjungi oleh wisatawan adalah daerah yang aman,” ujar Ketut Lihadnyana.(ant)