TABANAN, MEDIAPELANGI.com – Puluhan tahun terbengkalai akhirnya patung simbul spirit laskar Banteng Tabanan kembali dididirikan kokoh di Batas Banjar Pangkung Prabu, Desa Delod Peken, Tabanan.
Hal tersebut dilakukan guna tetap membakar semangat kader-kader banteng muda Tabanan dengan spirit dari perjuangan Laskar Banteng dalam menyongsong perubahan Tabanan menuju Tabanan era baru.
Mengingat nilai spiritual patung tersebut, maka dilaksanakan pemlaspasan alit bertepatan dengan Tumpak Kandang dipuput Ide Pandita Empu Nabe Putra Ananda Preteka Dukuh Prabu dan disaksikan tokoh masyarakat dan puluhan warga masyarakat setempat dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,”Sabtu (5/12/2020).
Terkait hal hal tersebut Kelihan Adat Pangkung Prabu I Wayan Gede Suartana mengungkapkan, keinginan untuk memindahkan patung Banteng karena banyak warga yang mengerti tentang spiritual, patung Banteng ini memiliki kekuatan gaib yang luar biasa. Awalnya patung yang dulunya sempat terpasang, namun saat orde baru berkuasa 46 tahun lalu patung Banteng yang sempat terpasang gapura masuk Banjar Pangkung Prabu tersebut terbengkalai dibawah pohon mangga,”ungkapnya.
“Untuk itu, bersama tokoh dan warga Pangkung Prabu berinisiatif untuk kembali memposisikan patung banteng tersebut di tempat yang layak,”ucap dia.
Dengan harapan patung Banteng dengan kekuatan gaibnya bisa menjaga keamanan wilayah Banjar Pangkung Prabu secara spritualnya disamping itu juga ingin menjaga dan melestarikan peninggalan para pejuang.”Sebagai generasi penerus wajib kita menyelamatkan peninggalan para pejuang bangsa,”jelasnya.
Sementara itu, Calon Bupati Tabanan Dr Komang Gede Sanjaya, SE.MM yang hadir di acara pemelaspasan alit patung Banteng tersebut mengatakan, hari ini merupakan hari yang bersejarah bagi masyarakat Tabanan. Dimana bertepatan dengan Tumpak Kandang dilaksanakan pemelaspasan alit patung Banteng untuk mengembalikan lagi spirit sejarah Laskar Banteng dulu yang ada di Kabupaten Tabanan,”katanya.
Laskar Banteng di Tabanan merupakan pejuang-pejuang sejati membantu pahlawan I Gusti Ngurah Rai merebut kemerdekaan Republik Indonesia. Maka dibuatlah patung Banteng tujuanya untuk mengenang Laskar Banteng waktu berjuang mengusir penjajah,”ujar Komang Sanjaya yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan ini.
Lanjut Sanjaya patung Banteng yang lama terbengkalai saat ini mungkin waktu, takdir serta alam menjawab sehingga patung tersebut didirikan lagi oleh tokoh dan warga Banjar Pangkung Prabu. Saya sebagai Ketua DPC PDIP Tabanan apresiasi dan terima kasih kepada tokoh dan warga Pangkung Prabu yang bertepatan dengan Tumpek Kandang di palaspas alit dan dipasupati. “Semoga ini menjadi kebangkitan Laskar Banteng yang dulunya jaya dan kembali Jaya bersatu untuk membangun Tabanan yang kita cintai, Tabanan Bersatu,”imbuh Sanjaya.
Dengan harapan kedepan mudah-mudahan ini sebagai simbulis babagimana kita maknai bahwa spirit dari perjuangan Laskar Banteng ini, bagaiman dulu pejuang kita melawan penjajah dan saat ini sebagai generasi penerus bangai mana kita melawan kebodohan dan kemiskinan yang ada di Tabanan ini, sehingga Tabanan menjadi sejahtera Aman Unggul dan Madani (AUM) menuju Tabanan Era Baru,”pungkasnya. (mp)